SAMIN-NEWS.com, PATI – Semalam atau Sabtu (7/11) tadi malam Pati harus kembali memakamkan dua jenazah dengan standar protokol Covid-19, menyusul setelah siang hari sebelumnya juga harus melakukan hal sama. Adapun yang dimakamkan di Tempat Pemakaman Khusus (TPK) untuk umat Kristiani di Ngagul, Desa Muktiharjo, Kecamatan Margorejo, siang hari sebelumnya salah seorang dokter spesialis terkenal di Pati.
Dengan demikian, dalam waktu sehari semalam sebanyak tiga jenazah harus dimakamkan dengan standar protokol Covid-19, tapi tadi malam juga muncul kabar yang tidak jelas asal-usulnya. Yakni, ada juga pemakaman jenazah yang dilakukan oleh ”Jogo Tonggo”, tanpa menyebutkan di desa mana lokasinya, tapi disebutkan jenazah yang sebelum meninggal dirawat di salah sebuah rumah sakit swasta di Pati.
Terlepas dari hal tersebut, papar salah seorang Tim Pemakaman Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Pati, meskipun kadang-kadang diliputi rasa jenuh karena hampir bisa dipastikan hampir tiap hari, baik siang maupun malam berada di kuburan, tapi tetap siap melaksanakan tugas. ”Coba bayangkan sejak siang hari hingga pukul 23.30 malam ini, baru masuk rumah,”ujar dia yang akrab disapa Purnama.
Karena itu, lanjutnya, untuk pembagian tugas pemakaman dengan standar protokol yang sama, di Desa Tlutup, Kecamatan Trangkil yang berbatasan dengan wilayah Kecamatan Margoyoso, Pati, diserahkan kepada relawan dari Pati utara. Yakni, dari relawan Tunggulwulung mengingat jaraknya lebih dekat dengan lokasi desa yang jenazah lelaki warganya dimakamkan.
Selain itu, persiapan dan sambil menunggu kedatangan ambulans pembawa jenazah dari Rumah Sakit (RS) Dokter Moewardi Solo, waktunya juga hampir lepas tengah malam atau beberapa menit sudah pukul 24.00. Karena itu personel dari tim BPBD yang berangkat ke lokasi biasanya hanya dua orang, dan biasanya kalau pemakaman berlangsung pada dini hari cepat atau lambatnya adalah tergantung kedatangan jenazah dari rumah sakit mana.
Selesainya pemakaman dua jenazah dengan standar protokol Covid-19 di dua lokasi pada malam dan dini hari tadi, menjelang subuh kembali harus melaksanakan tugas. Yakni, untuk memakamkan jenazah seorang perempuan, warga Desa Panggungroyom, Kecamatan Wedarijaksa, dan sebelum meninggal sempat dirawat di Rumah Sakit Isalam (RSI) Margoyoso.
Akan tetapi tampaknya tugas belum berakhir, meskipun pemakaman di desa itu baru selesai pukul 04.30 setelah kembali dan beristirahat di Mako BPBD, datang lagi perintah untuk melakukan pemakaman di Desa Bakaran Kulon, Kecamatan Juwana. Pukul 08.00 tadi, tim berangkat menuju ke lokasi TPU desa tersebut untuk memakamkan jenazah seorang laki-laki yang sebelum meninggal sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Keluarga Sehat Hospital (KSH).
Rasanya, tambah dia, seperti mimpi, bahwa sejak selesai subuh tadi hingga sekarang secara berturut-turut harus memakamkan tiga jenazah dengan standar protokol Covid-19 secara terpisah. Sebab, selesai dari Bakaran sekarang datang perintah lagi ke Desa Tegalwero , Kecamatan Pucakwangi, untuk memakamkan jenazah seorang laki-laki yang sebelumnya atau sejak Sabtu (31/10) dirawat di Rumah Sakit (RS) Dokter Soetrasno Rembang.
Sambil menunggu kesiapan pembuatan lubang makam, maka dari Bakaran Kulon, tim kembali ke Mako BPBD untuk beristirahat sejenak. ”Jika semuanya sudah siap, kami bersama teman-teman pun segera berangkat menuju lokasi,”tandasnya.