SAMIN-NEWS.com, PATI – Menggebrak dalam awal tugasnya sebagai Kapolres Pati, AKBP Bambang YS langsung turun ke wilayah jajarannya untuk bertemu, menyambangi dan berdialog dengan masyarakat. Dari 21 wilayah kecamatan maupun 21 mapolsek sudah mengunjungi sedikitnya 6 kecamatan, dan terakhir Sabtu (14/12) kemarin di Kecamatan Gabus.
Hal itu, katanya sebagaimana diungkapkan dalam kesempatan berdialog dengan awak media beberapa waktu lalu, sebagai bentuk kepedulian polisi terhadap masyarakat. Sebab, masyarakat adalah ”tuannya” polisi, sehingga yang harus menjadi skala prioritas yaitu polisi harus benar-benar mampu memberikan layanan untuk setiap saat hadir di tengah-tengah masyarakat.
Karena itu, penugasannya di Pati benar-benar sebagai bentuk pengabdian yang tulus, agar polisi di Pati benar-benar siap melindungi, mengayomi dan memberikan kebutuhan aman, nyaman, tentram masyarakat dalam kamtibmas. Dengan demikian, yang menjadi prioritas dalam melakukan langkah awal ini tetap lebih fokus pada penataan secara kelembagaan di lingkungannya .
Selain itu juga pengawasan terhadap seluruh jajaran personel, karena Polres Pati dengan kekuatan lebih dari 1.200 personel tidak mungkin pengawasannya tidak dilakukan secara intensif. ”Karena kami tidak ingin anggota kami hanya berhasil dalam melaksanakan tugas secara kelembagaan tapi tidak maksimal dari sisi sosok sebagai personel jajaran kepolisian,”tandasnya.
Mengingat hal tersebut, katanya lagi, maka untuk mengurai setiap permasalahan kelembagaan maupun personel anggota, pihaknya tetap mengajak peran serta masyarakat. Karenanya, upaya langsung terjun ke masyarakat langsung dilakukan untuk menyerap aspirasi dan mendengar langsung, apa kata mereka dan harapan lebih baik terhadap polisi.
Semua itu harus dilakukan, agar jajaran kepolisian Pati secara kelembagaan benar-benar menjadi yang paling baik melalui setiap upaya yang dilakukan bersama masyarakat. Banyak upaya dalam tugas yang siap dilakukan sesuai peran dan tugas masing-masing, sehingga dalam awal-awal dalam memimpin di Pati ini bisa diterima semua pihak.
Termasuk dalam menjalin hubungan kemitraan dengan awak media, tambahnya, juga selalu terbuka setiap saat agar komunikasi tidak tersendat maka fasiltas telepon selalu stanby. Demikian pihaknya tidak membatasi setiap jajarannya diwawancarai awak media, tapi juga ingat tidak semua personel polisi bersedia untuk itu.
Bahkan ada kecenderungan polisi-polisi muda itu selalu menghindar bila harus diwawancarai wartawan, dan kebanyakan karena merasa bukan wewenang untuk memberikan keterangan pers. ”Kami 19 tahun jadi polisi merasakan manfaat kedekatan dengan wartawan karena selalu mewawancarainya baru setelah tahun ke 10, imbuh Bambang YS.