Rekanan Akan Tuntaskan Keterlambatan Pembangunan Gedung Bappeda Selama Empat Hari

Gedung Bappeda Baru, rutinitas pekerja saat melakukan pembangunan Gedung

SAMIN-NEWS.comPATI – Rekanan PT Dwi Mitra Mandiri Manunggal  yang terlambat menyelesaikan pembangunan Gedung Bappeda Pati hingga batas terakhir hari kalender kontrak selama 210 hari, sampai Rabu (18/12) kemarin masih melanjutkan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Hal itu menyusul setelah diberlakukannya denda atas keterlambatan tersebut per hari permil.

Di sisi lain, salah seorang pelaksana rekanan yang bersangkutan Antoni, ketika ditanya berkait hal tersebut di lokasi pekerjaan berulang-ulang menegaskan pihaknya akan menuntaskan pekerjaan yang belum selesai tersebut dalam waktu empat hari. Atas pernyataan tersebut, dia kembali menghitung serta melihat bagian pekerjaan mana yang sampai kemarin belum terselesaikan.

Setelah berulang-ulang dicermati, pelaksana tersebut tetap optimistis dalam waktu empat hari semua pekerjaan gedung berlantai tiga itu bisa diselesaikan. Untuk pekerjaan yang tinggal finishing adalah pengecatan dinding masing-masing lantai ruangan juga pengecatan plavont. sehingga hari ini pasti bisa diselesaikan.

Untuk pekerjaan bagian depan teras, semua tinggal perapian karena pemasangan saluran pembuang (drainase) lingkungan sudah dikerjakan. ”Demikian pula untuk penataan teras samping kiri gedung, sudah disiapkan seluruh kelengkapannya tinggal memasang, dan berikutnya tinggal pengecatan,”ujarnya.

Menjawab pertanyaan, Antoni menambahkan, untuk penataan pelataran samping kanan maupun kiri bangunan gedung tersebut, hal itu bukan menjadi bagian dari kontrak pekerjaan kecuali bagian pelataran halaman depan. Untuk penataan halaman tersebut sudah lebih dulu selesai dipasang ”paving block.”

Akan tetapi bagian halaman samping kanan maupun kiri tidak termasuk, dan hanya perapian dan penataan sudah diratakan. ”Kami upayakan dalam waktu empat hari semua tuntas,”tandasnya tanpa menyebutkan masih ada pekerjaan lain yang terus berlanjut, yaitu pemasangan atap kerpus bangunan tersebut.

Dari pantauan di lokasi, untuk pemasangan atap kerpus hingga kemarin baru pada bagian jurai samping kiri-kanan, baik depan maupun belakang karena dengan penambahan pekerja. Akan tetapi sistem dan pola kerjanya masih tetap seperti sebelumnya, yaitu secara manual untuk menaikkan material dari bawah hingga ke bagian tempat pekerjaan cukup diderek.

Dengan demikian untuk mengangkat genteng kerpus maksimal lima buah sesuai kemampuan ember yang digunakan. maka mendereknya menggunakan tali dari bawah ke atas harus dilakukan. Padalah berapa panjang atau bagian atap kerpus di luar atap untuk empat jurai di setiap sudut.

Previous post Sekda Suharyono; Tidak Ada Pusat Tontonan di Kawasan Alun-alun Pati
Next post Tantangan Pencegahan Korupsi bidang Jasa Konstruksi Harus “Terstuktur, Sistem dan Masif”

Tinggalkan Balasan

Social profiles