CSR PT Sinar Indah Kertas juga Untuk Bedah Rumah

Rumah salah seorang karyawan PT Sinar Indah Kertas (SIK) Dwi Prayitno, warga Desa Slungkep, Kecamatan Kayen, Pati, sebelum dan sesudah direnovasi dalam program Bedah Rumah perusahaan yang bersangkutan.(Foto:SN/aed)


SAMIN-NEWS.COM  PATI-Keberadaan sebuah perusahaan yang mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, jelas  membuktikan perannya dalam melaksanakn prinsip-prinsip hubungan Industrial Pancasila. Sebagaimana keberadaan sebuah perusahaan PT Sinar Indah Kertas (SIK) melalui peran fungsi sosialnya, yaitu Corporate Social Responsibillity (CSR).
Dengan demikian, petrusahaan yang bersangkutan tidak hanya semata-mata berorientasi pada upaya meraih keuntuangan, melainkan benar-benar mempunyai kepedulian sosial untuk melaksanakan program tahunan. Yakni, Bedah Rumah sebagai bukti menjalankan fungsi CSR-nya secara konsekuen, sehingga bukan hanya sekadar kata-kata, tapi sebuah karya nyata.
Sebab, kata Plan Manajer perusahaan yang memproduksi kertas dari bahan baku kertas bekas yang didaur ulang itu, Didik Murdianto, masalah rumah/papan adalah salah satu kebutuhan dasar setiap orang setelah pangan dan sandang. Akan tetapi, kebutuhan itu tidak semua orang mampu atau bisa mewujudkan, karena beberapa faktor yang menjadi penghambatnya.
Salah satu di antaranya tak lain karena keterbatasan kemampuan dari sumber pendapatan, sehingga menyebabkan munculnya kondisi yang bersangkutan pada strata kurang mampu. ”Dalam posisi itulah kami hadir melalui program bedah rumah yang dijadwalkan secara bertahap dalam setiap tahunnya,”ujarnya.
Untuk tahun ini, katanya lagi, sebanyak 7 unit rumah warga berhasil direnovasi perusahaan melalui program Bedah Rumah, dan salah satu di antaranya rumah seorang karyawan perusahaan. Yakni, Dwi Prayitno, warga RT 03/02 Desa Skungkep, Kecamatan Kayen, Pati yang sudah tuntas dan sudah diserahkan kepada yang bersangkutan.
Pelaksanaan bedah rumah yang berlangsung tiap semester, untuk semester pertama Tahun 2018 sebanyak 3 unit, masing-masing menerima Rp 150 juta. ”Untuk semester kedua bertambah satu menjadi empat unit yang masing-masing menerima Rp 160 juta, sehingga ada kenaikan Rp 10 juta/unit, karena harga barang kebutuhan material mengalami kenaikan,”imbuh Dwi Murdianto.(sn).
Previous post Merunut Peninjauan Kepurbakalaan di Dukuh Cacah oleh Balar Yoyakarta
Next post Tim Balar Sajikan Konteks Arkeologis Struktur Bangunan Terpendam di Cacah

Tinggalkan Balasan

Social profiles