Bangunan cukup representatif ini adalah Instalasi Pengelolahan Limbah Tinja (IPLT), di kawasan lingkungan TPA Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI-Dengan selesainya penyediaan fasilitas Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT), di kawasan lingkungan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati, maka dalam waktu tidak terlalu lama, anggota Satuan Komunitas (Sako) Pramuka Penegak Forom Wartawan Pati (FWP) akan bisa belajar bagaimana caranya membuat pupuk organik dari bahan tersebut. Sebab, pengelola IPLT dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) belum membuka pembuangan limbah tersebut.
Biasanya pengguna fasilitas tersebut sebelum dilakukan perubahan secara total, baik desain maupun sistem bak pemprosesnya, adalah para penyedia jasa sedot WC dari Kudus. Dengan demikian, untuk tahap awal ini IPLT tersebut belum diopersionalkan, karena juga menunggu sarana pendukung berupa peningkatan akses jalan menuju lokasi tersebut,
Untuk fasilitas sarana jalan, kata Penanggung Jawab IPLT itu dari DPUTR Kabupaten Pati, baru selesai dialkukan beberapa hari lalu. Demikian pula pemasangan portal, sehingga tidak secara sembarangan penyedia jasa mobil tanki kuras WC tersebut membuang limbah itu ke temberikityapat tersebut, maka maka harus menunggu ketentuan pengaturannya.
Sebab, praktik pembuangan limbah itu swlama ini sering dilakukan pada petang hari, dan hal itu memang dimilai waktu paling tepat. ”Jika jam buka IPLT mlam hari juga tidak masalah, karena di lingkungannya sudah terpasang listrik, sehingga tidak gelap gulita seperti waktu-ewaktu sebelumnya,”ujarnya.
Akan tetapi, katanya lagi, fasilitas penunjang yang belum tersedia adalah sumur pompa yang kini masih dalam proses untuk pembuatannya. Ketersediaan air juga amat penting, karena untuk penyemprotan pada akhir beroperasinya IPLT tersebut, sehingga kondisi tingkat kebersihannya benar-benar terjaga, dan mudah-mudahan alokasi anggaran untuk keperluan tersebut secepatnya tersedia.
Jika ketersediaan air suda terpenuhi, maka tahapan berikutnya adalah uji operasional sistem proses pengolahan limbah itu. Karena secara teknis, bak penampung awal limbah yang dibuang dari tanki pengangkut terlebih dahulu harus masuk ke dalamnya, kemudian pengalirannya ke bak berikutnya melalui saluran tertutup dari pipa PVC.
Dari bak penampung pertama ini akan mulai terjadi poses pengendapan, karena air yang menyertainya akan masuk ke bak kedua untuk berproses di dalamnya sehingga air mulai bersih. Tidak cukup hanya itu, air dari bak kedua masih disaring lagi endapannya, baru masuk ke bak ketiga yang sudah terbesa dari sisa-sisa endapan karena sudahmemasuki proses akhir.
Sedangkan proses paling akhir, adalah air yang sudah terrbebas dari semua kandungan unsur limbah itu baru masuk ke bak, sehingga sudah benar-benar layak sebagai air buangan untuk dialirkan ke alur kali di bawahnya. ”Endapan-endapan dari proses pengolahan limbah itulah yang akan kami olah menjadi pupuk organik dengan formula sesuai standarisasi pupuk tanpa campuran zat-zat kimia itu,”imbuhnya.(sn)