Puluhan tenda stan untuk menggelar Festival Pangan Lokal mulai Sabtu (3/11) besok hingga Minggu (4/12) siang, di Alun-alu Simpanglima Pati.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI-Untuk memperkenalkan keanekaragaman bahan pangan, selain beun ras yang masih cukup banyak terdapat di Pati Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Ketahanan Pangang (Ketapang), mulai Sabtu (3/11) besok hingga Minggu (4/11) menggelar Festival Pangan Lokal. Yakni semua bahan pangan untuk membuat makanan yang diikutsertakan dalam festival, harus benar-benar dihasilkan dari daerah sendiri.
Hal itu bisa berupa umbi-umbian, kacang-kacangan, tepung beras, tepung jagung, tepung tapioka maupun buah-buah. Karena itu, peserta yang diharapkan ikut serta dalam festival tersebut adalah dari perempuan anggota kelompok tanai dari desa-desa mewakili wilayah kecamatan, kalangan OPD, dan umum, termasuk di antaranya anggota Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) Alun-alun Simpanglima Pati.
Dengan demikian, kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kabupaten Pati, Ir Sujono para penggemar makanan kas lokal di Pati yang jenis dan bentiknya beraneka ragam, bisa berkunjung ke stan-stan untuk melihat jenis, bentiuk, dan penyajiannya. Akan tetapi, proses pembuatannya tetap dilakukan di kediaman masing-masing peserta.
Sebab, kecil sekali kemungkinannya untuk membuat makanan dengan bahan bakul lokal tersebut dilakukan di tenda stan masing-masing. ”Karena itu peserta festival tinggal menata penyajiannya di stan masing-masing, meskipun pengunjung tidak bisa melihat proses pengolahan dan pembuatannya,”ujarnya.
Salah satu jenis olahan bahan pangan lokal oleh salah satu peserta festival dari PKL Alun-alun Simpanglima Pati dengan nama cukup mentereng ”Banana Oklek”(Foto:SN/dok/pkl-aed).
Setiap peserta, katanya lagi, harus mencantumkan data jenis bahan lokal apa saja yang digunakan untuk membuat makanan yang ditampilkan. Hal itu termasuk berapa biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan-bahan tersebut, serta berapa besar harga jualnya per paket, bungkus maupun per porsi.
Pencantuman biaya produksi dan harga penjualan, maka pengunjung bisa mengetahui jika harus memproduksinya sendiri. Sudah barang tentu peserta harus mencantumkan resep jenis makanan yang dibuatnya, karena hal itu yuri festival benar-benar jelas mengetahui secara detail, sehingga menjadi bahan pertimbangan dalam penilaian.
Kendati ini Festival Pangan Lokal, tapi rasa sudah pasti menjadi bahan pertimbangan yuri dalam melakukan penilaian. Akan tetapi di luar unsur tersebut, tentu ada unsur penilaian lainnya sehingga netralitas yuri antara satu dan lainnyua benar-benar terjaga, karena cita-rasa antara yuri satu dan satunya lagi pasti berbeda.
Terlepas dari hal tersebut, setelah yuri selesai melakuian penilaian pengunjung pun bisa membeli sedsuai selera masing-masing. ”Karena itu bagi yang kebetulan penjualannya cukup laku dan diminati, bisa memproduksinya lagi karena festival malam pada malam hari ditutup pukul 21.00 WIB,”imbuh Sujono.(sn)