Terlalu Singkat untuk Dikenang (sebuah catatan)

Srikandi, AKBP Uri Nartanti Istiwidayati yang belum lama berada dalam gemblengan kawah candradimuka, Kapolres Pati.(Foto:SN/aed)


SAMIN-NEWS.COM- SALAH satu butir renungan dalam khasanah Kampus Kehidupan kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati, yaitu ”Janganlah banyak bertanya atas kekurangan orang lain, karena setiap orang pasti memiliki kekurangan. Bertanyalah berapa banyak kelebihan orang lain, karena setiap orang memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang lain.
Karena itu, jika sekarang seorang Srikandi, AKBP Uri Nartanti Istiwidayati harus meninggalkan gemblengan kawah candradimuka sebagai Kapolres Pati tentu tidak selayaknya muncul pertanyaan liar, mengapa tidak lebih dari delapan bulan sejak 20 Maret 2018, tapi sudah harus dientaskan dari gemblengan tersebut. Demikian pula, tidak pada tempatnya jika ada yang bertanya apa kekurangannya sebagai perempuan Kapolres.
Jika melihat latar belakang jajaran komando yang bersangkutan berasal dari lingkup bidang tugas untuk Sumber Daya Manusia (SDM), tentu sosok Srikandi ini memiliki kelebihan di atas rata-rata. Karena itu ketika pimpinan komando jajaran kepolisian harus menggemblengnya lagi sebagai kapolres, maka  hal itu anggap saja tugas kuliah kerja nyata (KKN) di Pati sudah cukup.
Untuk KKN berikutnya, ganti alih lokasi ke Wonogiri, di mana pada kesempatan sebelumnya juga pernah ditugaskan seorang perempuan Kapolres, dan bahkan berasal dari Pati. Jika Srikandi, asal Kabupaten Gunungkidul ini harus ”KKN’ sebagai perempuan Kapolres di Wonogiri, berarti untuk kali yang kedua, hal itu merupakan pertanyaan sekaligus jawaban atas kelebihan yang dimiliki.
Dengan demikian, tidak semestinya jika masih ada pertanyaan-peratanyaan, termasuk mengapa begitu singkat  dalam menjalankan tugas tersebut di Pati. Sebab, alih tugas dalam mengemban amanat dan perintah jajaran komando, adalah hal biasa sehingga harus siap laksanakan, karena hal itu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari garis komando.
Srikandi, AKBP Uri  Nartanti Istiwidayati dalam salah satu aksi kegiatan sosial membagikan makanan pembatal puasa kepada pengguna jalan dalam Kota Pati saat Bulan Suci Ramadan.(Foto:SN/aed)

Berakhirnya masa tugas ”KKN” yang bersangkutan sebagai perempuan Kapolres di Pati, kurun waktunya memang cukup singkat, sehingga terlalu singkat untuk dikenang kecuali beberapa catatan atas kelebihannya sebagai perempuan. Yakni, pada tahap awal bertugas sebagai pemimpin komando di lapangan, tentu harus mengedepankan adaptasi dan koordinasi.
Salah satu pilihan dalam beradaptasi, tak lain di lingkungan  Kampus Kehidupan kawasan TPA Sukoharjo, Kecamatan Margorejo. Dalam kurun waktu delapan bulan bertugas ”KKN” di Pati, sedikitnya lima kali kunjungan persahabatan dan pertemanan, di luar tugas jabatan.
Kali pertama, pada suatu malam meluangkan waktu untuk berbincang panjang lebar dengan materi tentang permasalahan-permasalahan di republik ini, di sebuah warung sederhana yang ada di lingkungan kampus. Kendati hanya ditemani cemilan ubi goreng dan ubi godog dan kopi pahit, masing-masing yang hadir menangkap kesan tersendiri.
Kehadirannya kedua di tempat sama, ketika harus menjadi narasumber dalam Focus Group Discassion (FGD) yang diselenggarakan Bagian Humas Sekda Pati dengan Forum Wartawan Pati (FWP), dan diikuti kehadiran berikutnya seperti memberikan santunan kepada anak yatim piatu penghuni pondok pesantren sekitar lingkungan TPA.
Untuik kehadirannya terakhir pada malam hari, ketika harus mengukuhkan Satuan Komunitas (Sako) Pramuka Penegak FWP yang berpangkalan, di Kampus Kehidupan TPA. Perhatian dan respons terhadap hal-hal kecil dan sepele  dalam melaksanakan tugas komando, itulah bagian dari suatu kelebihan yang sudah barang tentu tidak pernah dipertanyakan oleh orang lain.(Ki Samin)
  

Previous post Seksi Cagar Budaya Layangkan Surat ke Balar Yogyakarta
Next post Satu lagi Anggota Dewan Respons GOTAP FWP

Tinggalkan Balasan

Social profiles