Bupati Haryanto didampingi Wakil Bupati, Saiful Arifin, Sekda Suharyono, dan Sekretaris DPUTR Kabupaten Pati, Laminto, siang tadi melepas balon sebagai tanda dimulainya peluncuran satu aplikasi baru. Yakni, Penerapan Sistem Laporan Aset OPD (Silaseto) di DPUTR setempat yang digagas oleh Kristina Inti Retnoningrum ST, MM (kiri).(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI-Selain beberapa aplikasi yang telah diluncurkan sebelumnya, termasuk yang baru beberapa hari lalu seperti Smart City, tadi siang di halaman pendapa Kabupaten Pati Bupati Haryanto kembali melaunching peluncuran aplkikasi baru. Yakni, aplikasi penerapan Laporan Aset OPD Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati.
Penggagas dan pengelolanya, tak lain Kasubbag Umum dan Kepegawaian DPUTR setempat, Kristina Inti Retnoningrum ST, MM. Yang bersangkutan juga peserta Diklat Pim IV Angkatan 18 Tahun 2018 BPSDMD Provinsi Jawa Tengah.
Hadir dalam kesempatan itu, selain Bupati Haryanto juga Wakil Bupati, Saiful Arifin, Sekda Suharyono dan Sekretaris DPUTR Kabupaten Pati, Laminto yang menyampaikan laporan pelaksanaan launching aplikasi tersebut. Selebihnya ada utusan dari Bappeda, dan wakil dari BPPKAD.
Dalam pesan-pesannya Bupati Haryanto mengatakan, agar semua aplikasi yang sudah diterapkan di Pati, hendaknya dikoordinasikan dengan Diskominfo. ”Sebab, OPD itu yang bertanggung jawab semua aplikasi yang sudah diluncurkan, agar pemanfaatannya bisa bisa dipadukan dengan aplikasi yang lain,”ujarnya.
Sedangkan beberapa waktu sebelum itu, katanya lagi, pihaknya juga melaunching peluncuran aplikasi Smart City yang dikelola oleh Kominfo. Bahkan untuk aplikasi tersebut sempat dipamerkan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang Minggu (28/10) kemarin berkunjung ke Pati, dan bertindak sebagai inspektur upacara (Irup) Peringatan Ke-90 Sumpah Pemuda.
Jika pihaknya sedikit pamer, karena Gubernur juga mengetahui peluncuran aplikasi tersebut. Ternyata, Pati itu bisa, meskipun sedikit demi sedikit tapi upaya untuk terus maju bisa dilakukan, karena kota-kota lain di Jawa Tengah pun belum bisa aplikasi tersebut, sehingga kalau pihaknya sedikit pamer adalah wajar.
Karena itu, tuntutan atas konsekuensi tersebut semua jajaran OPD hendaknya selalu aktif dengan tiap hari membuka aplikasi tersebut. Sebab, aplikasi yang dibuat itu setelah diluncurkan tapi tidak pernah dibuka maupun dikunjungi, jelas percuma.
Sedangkan untuk bisa membuka aplikasi tersebut, semua jajaran OPD tentu harus memiliki kelengkapan handphone jenis android. ”Barang itu bukan sesuatu hal yang mahal, melainkan cukup murah sehingga siapa saja bisa memiliki untuik kepentingan sebagai penunjang dalam bekerja,”imbuh Bupati.(sn)