Warga Pati yang Turun di Terminal Masih dalam Kondisi Aman dari Covid-19

PATI – Dalam tiga pekan terakhir sedikitnya 800 orang penumpang  bus antarkota antarprovinsi (AKAP) asal Pati turun di Terminal Sleko, untuk dilakukan pengecekan kondisi yang bersangkutan. Utamanya, adalah berdasarkan pemeriksaan suhu badan saat yang bersangkutan harus masuk ke posko terpadu yang ditempatkan di terminal itu.

Selain personel dari Dinas Perhubungan Kabupaten Pati juga dari jajaran Satlantas Polres setempat, dan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK). Khusus yang disebut terakhir, mulai Senin (20/4) hari ini personel dari jajaran kesehatan digantikan dari petugas Puskesmas Pati 1 yang akan bertugas selama tiga hari ke depan.

Selesai bertugas selama kurun waktu itu, kata Kepala UPT Puskesmas yang bersangkutan, Drs Sumarlan MKes berikutnya akan digantikan personel dari Puskes Pati 2. ”Mereka juga akan bertugas selama tiga hari mulai Kamis hingga Sabtu mengganti kami dari Puskesmas Pati 1, dan berikutnya dari puskesmas mana kami belum tahu jadwalnya,”ujarnya.

Akan tetapi, katanya lagi, petugas dari jajaran kesehatan tetap akan berjaga di terminal karena tempat ini merupakan pusat kedatangan warga yang baru pulang atau hendak beorgian dengan kendaraan penumpang umum. Karena itu, sudah tepat jika saat turun dari kendaraan dilakukan pengecekan terutama suhu badannya normal atau sebaliknya, sehingga mudah dikjetahui orang tersebut harus masuk katagori orang dalam pemantauan (ODP) atau tidak.

Ditetapkan status ODP jika pasien yang baru turiun dari bus penumpang umum itu ternyata setelah dicek suhu badanya ada di atas 37, sehingga yang bersangkutan diharuskan untuk memeriksakan diri ke klini maupun puskesmas terdekat. Karena itu, ketika dia melihat ada seorang yang baru turun dari bus dalam kondisi tidak semestinya langsung diminta untuk dicek suhu badannya.

Ternyata benar suhu badan perempuan itu lebih dari 37, selidik punya selidik yang bersangkutan mengalami riwayat sakit gagal ginjal. ”Turun di Terminal Pati karena hendak cuci darah di RSUD RAA Sooewondo Pati, dan meskipun orang tersebut berasal dari Rembang tapi melihat kondisinya tidak wajar kami pun harus tanggap,”imbuh Sumarlan.

Previous post Kepala Disdikbud Pati Tegaskan Gaji Guru Honorer Tetap Disalurkan
Next post Hotel Safin Disulap Menjadi Tempat Isolasi Mandiri

Tinggalkan Balasan

Social profiles