SAMPAI saat ini saya masih berharap keadilan memihak kepada Ravio Patra. Meskipun terdengar terlalu optimis dan sedikit naif, semoga negara bisa melihat kebenaran dari sudut yang lebih benar.
Ravio Patra dikabarkan menghilang secara tiba-tiba. Dan kabar terakhir, ia ditangkap oleh pihak kepolisian. Kejadian tersebut bermula pada aplikasi whatsapp miliknya yang secara tiba-tiba tidak dapat diakses. Ketika ia melaporkan problemnya ke pihak Whatsapp, Head of Security Whatsapp mengonfirmasi bahwa benar terjadi usaha pembobolan. Pelaku pembobolan bisa mengakali nomor untuk masuk ke Whatsapp Ravio. Bisa diartikan kalau pelaku sudah membaca semua pesan di Whatsapp Ravio Patra.
Setelah dua jam, Ravio Patra berhasil mengakses Whatsapp miliknya. Sayangnya, selama dua jam tersebut, akun Whatsapp miliknya menyebarkan pesan provokasi ke banyak nomor. Ravio Patra dijebak. Seakan-akan dirinya menjadi dalang penjarahan. Dan benar saja, dua belas jam kemudian, ia ditangkap oleh pihak kepolisian.
Kemungkinan besar, penangkapan itu berdasarkan lantangnya Ravio ketika mengkritik negara. Tapi kritik yang dikemukakan Ravio selama ini berbasis data, semuanya bisa dipertanggungjawabkan. Kritikannya bukan sekedar bualan dari mulut orang gila tanpa data dan statemen minim nalar.
Jika kritik yang berbasisi data saja masih ditangkap, saya kok semakin pusing melihat cara pandang pemimpin kita. Ha mbuh dhe, semua sudah semakin gila dan mumeti..
