Pengadaan bibit pohon jenis Gaharu yang mulai didatangkan di Kampus Kehidupan TPA Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati, untuk Gerakan Orang Tua Asuh Pohon (GOTAP) Forum Wartawan Pati (FWP). Selain itu pembuatan pagar pengaman juga mulai dilakukan, sehingga saat dimulainya penanaman persiapannya benar-benar maksimal.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI – Munculnya respons yang ingin ikut berpartisipasi sebagai orang tua asuh pohon dalam Gerakak Orang Tua Asuh Pohon (GOTAP) Forum Wartaman Pati (FWP), semakin mendorong pihak pelaksana memeprsiapkan diri secara maksimal. Sebab, gerakan tersebut untuk tahap awal akan dipusatkan di Kamus Kehidupan TPA Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati.
Sesuai jadwal, pelaksanaan tanam bibit pohon khusus jenis Gaharu, adalah akhir bulan ini (Oktober). Akan tetapi semua tergantung datangnya musim penghujan sudah bisa berlangsung sekitar dua pekan mendatang atau tidak, dan jika hujan belum turun maka pelaksanaan gerakan ditunda samoai cuaca benar-benar menfukung.
Sebenarnya, kata Ketua Pelaksana GOTAP FWP, Wiwid, bisa dilakukan sesuai jadwal dengan konsekuensi jika belum turun hujan jharus melakukan penyiraman, baik pagi maupun sore hari. Hal itu tidak masalah, karena kendati puncak kemarau ketersediaan air di lingkungan TPA masih mencukupi.
Sedangkan yang menjadi permasalahan, yaitu lahan untuk lokasi tidak dalam satu blok karena berpencar di beberapa lokasi. ”Sebab, untuk penyiapan lahan kami hanya memanfaatkan bagian tepi yang tersedia, sehingga kalau harus melakukan penyiraman secara rutin ada bagian lahan yang jauh dari jangkauan ketersediaan air,”ujarnya.
Dengan demikian, katanya lagi, jika sesuai jadwal pelaksanaan gerakan maka penanaman akan dipusatkan di lokasi lahan yang saling berdekatan, dan juga dekat dengan ketersediaan air. Sedangkan yang di lokasi lain bisa dilakukan saat hujan sudah turun, atau minimal bulan depan (November), sehingga untuk perawatan dan pemeliharaannya jika pada bulan tersebut tidak perlu melakukan penyiraman.
Sebab, gerakan ini tidak hanya berhenti setelah penanaman awal melainkan akan terus berlanjut hingga April 2019 mendatang. Kendati demikian, persiapan awal untuk memulai gerakan ini sudah dilakukan, yaitu penyiapan lokasi lahan, pemasangan anjir, dan juga sudah ada penggalian lubang serta penempatan pupuknya.
Hal tersebut mengingat, pelaksanaan gerakan ini memang harus dibiayai secara maksimal, mulai dari persiapan, pelaksanaan tanam, dan pemeliharaan hingga tahun pertama. Hal itu untuk mengetahui, lahan yang kondisinya sebagian besar bekas timbunan sampah tersebut untuk tanaman pohon gaharu bisa tumbuh maksimal atau sebaliknya.
Karena itu, jika ada yang mati, maka pihak pelaksana harus bertanggung jawab untuk pohon yang sudah resmi menjadi anak asuh para partisipan. ”Jika sejak tahun pertama ternyata bisa tumbuh maksimal, maka jika ada yang mati harus terus menerus dilakukan penyulaman, dan kewajiban pihak pelaksana harus memelihara selama lima tahun terakhir,”imbuh Wiwid.(sn)