Ratusan Santri Penghafal Alquran Pondok Raudlatul Falah Berkemah

Suasana perkemahan para santri penghafal Alquran dari Pondok Pesantren Raudlatul Falah Bremi, Kecamatan Gembong, di kompleks asrama Kompi Brimob Pati tadi malam.(Foto:SN/aed)


SAMIN-NEWS.COM  PATI-Upaya mengenalkan alam dan lingkungan dalam bentuk kegiatan perkemahan Jumat, Sabtu, Minggu (Perjusami) pun dilakukan para pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Raudlatul Falah, Bremi, Kecamatan Gembong, Pati. Mereka adalah para santri penghafal Alquran yang kebanyakan baru berusia 7 s/d 10 tahun.
Akan tetapi, sejak usia dini mereka harus berpisah dari keluarga dan orang tuanya karena tuntutan belajar, khususnya menghafal Alquran. Sedangkan status mereka dalam keanggotaan Pramuka, selain masih dalam tingkatan siaga juga sebagian ada yang tingkatan penggalang, sehingga selama perkemahan berlangsung di kompleks asrama Kompi Brimob Pati tetap tak bisa lepas dari tanggung jawab pembina, ustadz dan ustadzdah.
Untuk menampung peserta sebanyak itu, kata Penasihat Pondok Raudlatul Falah, Kiai Happy Irianto dan Eddy Siswanto, dibutuhkan cukup banyak tenda. Sedangkan pembagian barung maupun regu, tetap menggunakan sistem sebagaimana keseharian mereka di pondok, yaitu per kamar  sehingga ada yang minimal 8 sampai 10 orang, atau bahkan lebih.
Pola tersebut, tak bisa dipisahkan dari sistem berkelompok karena mereka sehari-hari jauh dari orang tua, sehingga mulai dari urusan makan dan pakaian tetap harus ditangani secara khusus. ”Apalagi, jumlah mereka ini baik yang laki-laki maupun perempuan mencapai 400 orang lebih,”ujarnya.
Terlepas dari hal tersebut, masih kata Kiai Happy Irianto, kendati pembelajaran utama kepada para santri ini adalah menghafal Alquran, tapi mereka pun dikenalkan dengan kegiataan kepramukaan. Sedangkan kegiatan perkemahan adalah menjadi bagian dari pengejawantahan salah satu darma dari Dasa Darma Pramuka, yaitu cinta alam.
Dengan kegiatan tersebut, mereka bisa berinteraktif bersama teman lain dari lingkungan pondok sehingga lebih saling mengkrabkan diri. Sebab, mereka berasal dari daerah yang berjauhan, tidak hanya dari Pulau Jawa dan Jakarte, tapi ada yang berasal Sumatra, Kalimantan, dan ada juga yang berasal dari Bali.
Dalam kegiatan kepramukaan ini, adalah membekali para santri untuk mengenal juga lingkungan sekitar yang sehari-hari tentu tidak sama dengan yang mereka jalani. Karena itu, wajar jika berada di alam terbuka mereka pun seperti meluapkan kegembiaraannya untuk berekspresi, hal itu bisa dilihat bagaimana mereka ketika harus tampil di panggung huburan.
Ternyata ada di antara regu/kelompok peserta yang bisa memainkan gerak ritmis musik yang mengiringi lagu ”Numpak RX King.”Itulah anak-anak yang sudah terbiasa dengan pola disiplin pondok, tapi mereka juga tetap membutuhkan media untuk berekspresi dan berimajinasi sehingga kelak tidak menjadi keluaran pondok  yang gagap dalam bergaul dengan masyarakat di lingkungannya,”imbuh Kiai Happy Irianto.(sn)
Previous post LBH BAKTI ANAK NEGERI SEMAKIN KUAT DIVISI ADVOKASI DUA DOKTOR HUKUM
Next post Kiai Happy Ajak Berfoto Swadiri dengan Santri Penghafal Alquran

Tinggalkan Balasan

Social profiles