Pemasangan pancang sheet pile tepi sisi kanan akses ruas jalan menuju ke lokasi rencana pembangunan kolam parkir kapal, di sekitar Pulau Seprapat Juwana.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI-Dampak dari getaran yang ditimbulkan alat berat untuk pemasangan pancang sheet pile pada sisi kanan akses ruas jalan menuju ke lokasi rencana pembangunan kolam tambat kapal di sekitar Pulau Seprapat Juwana, ternyata menyebabkan terjadinya retakan pada talut di sisi kiri akses ruas jalan tersebut, Hal itu tak bisa dihindari, karena ini menyangkut faktor teknis yang harus digunakan setiap pekerjaan pemasangan pancang.
Sebab, untuk keperluan itu haru menggunakan alat berat yang berfungsi sebagai pemukul dan penekan yang disertai getaran cukup keras. Tujuannya tak lain, agar pancang yang ditanam itu benar-benar mencapai titik dasar kedalaman tanah , sehingga tekanan alat bera memang benar-benar sudah terukur.
Hal itu dibenarkan pengawas lapangan pelaksanaan proyek tersebut dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabuoaten Pati, Samijan. Pendapat sama juga disampaikan pelaksana lapangan rekanan yang bersangkutan, pemenang tender proyek tersebut, Abdul Halim yang pada tahun lalu (2017) melaksanakan pekerjaan pembuatan talut itu.
Apalagi, katanya lebih lanjut, lokasi pekerjaan itu hanya berjarak 7 meter dari talut yang sudah dikerjakan pada tahun anggaran sebelumnya. ”Sampai kemarin, pemasangan pancang tersebut baru dapat memasukkan sebanyak 15 batang yang panjangnya masing-masing 10 meter, dan lebar rata-rata 1 meter/batang,” uajar Abdul Halim.
Akan tetapi, pengawas lapangan pelaksanaan pekerjaan itu, Samijan mengatakan, dalam membuat perencanaan pihaknya sudah menghitung bahwa untuk memperkuat sisi kanan (timur) ruas jalan yang berbekatan dengan tepi alur Kali Juwana tersebut dengan memanfaatkan pancang sheet pile panjang per batang cukup 10 meter. Sebab, pancang harus ditanam masuk pada kedalaman tanah 8 meter.
Sisa bagian atas dua meter itu, tingginya disamakan dengan tinggi talut dari permukaan jalan, sehingga secara teknis hal itu diunilai cukup mampu menahan badan jalan, agar tidak sampai ambles jika dilewati kendaraan bermuatan berat. Sebagai penguji kekuatan akses jalan itu, tak lain adalah truk tronton pengangkut material sheet pile tersebut.
Untuk membawa masuk meterial itu ke lokasi, truk tronton pengangkut dari ujung jalan bahkan harus berjalan mundur. Akan tetapi, khusus yang ini dilakukan oleh sopir dengan maksud, agar saat meninggalkan lokasi itu tidak menghadapi kesulitan, karena di lokasi pekerjaan tidak tersedia area untuk kendaraan memutar.
Terlepas dari hal itu, pihaknya tetap harus mencermati dampak dari pelakasanaan pekerjaan pemasangan pancang tersebut. ”Untuk jumlah seluruhnya ada 146 buah, karena sesuai kebutuhan untuk sementara adalah 146 meter, terutama pada bagian struktur tanah paling lembek di tepi alur Kali Juwana tersebut,”katanya.(sn)