SAMIN-NEWS.com PATI (SN) – Masyarakat yang tiap hari memanfaatkan akses ruas jalan Jakenan-Jaken, Pati-Gabus dan Kayen-Tambakromo, jika saat ini mengeluhkan rusaknya akses ruas jalan tersebut adalah wajar. Akan tetapi jika sepenuhnya selalu mengeluh juga tidak fair, karena setelah paket pekerjaan peningkatan ruas jalan itu dibatalkan upaya perbaikannya dengan sistem tambal sulam sudah dilakukan oleh pihak yang berkomopeten.
Hanya saja, dalam upaya tersebut di ruas jalan yang sama masih ada bagian yang belum tersentuh, di antaranya akses ruas jalan Kayen-Tambakromo memang harus segera mendapat perhatian. Akan tetapi juga tidak tertutup kemungkinan ada pertimbangan lain untuk memperbaiki ruas jalan itu mulai dari depan SMA 2 PGRI Kayen hingga sekitar pasar.
Hal itu dibenarkan Kepala Seksi (Kasi) Jalan Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati, Hasto Utomo. Sebab, katanya lebih lanjut, jika tambal sulam dilakukan di lokasi itu, karena saat ini masih sering turun hujan dan bila itu terjadi di lokasi tersebut menjadi tempat genangan air, karena di sisi kiri dan kanan sama sekali tidak bisa lengkapi drainase (saluran) pembuang.
Akan tetapi, jalan yang rusak dan bergelombang di sisi barat Mangunrekso, Kecamatan Tambakromo, tambal-sulam sudah dikerjakan. ”Namanya pekerjaan tambal-sulam sudah barang tentu tidak bisa secara menyeluruh, tapi hanya bagian-bagian yang rusak dan dalam kondisi paling parah, termasuk di antaranya Pati-Gabus,”ujarnya.
Khusus yang disebut terakhir, masih kata dia, mulai dari Banjarsari hingga Gempolsari sudah dilakukan tambal-sulam maksimal. Akan tetapi untuk ruas jalan mulai dari Koripandriyo hingga sekitar 200 meter utara Jembatan Penceng, ada beberapa ruas yang terpaksa ditinggal karena di lokasi tersebut bila turun hujan menjadi susi tepi kiri dan kanan jalan mennjadi tempat genangan air.
Faktor penyebabnya, karena saluran pembuang yang pernah ada di lokasi itu sudah cukup lama hilang karena ditutup untuk pendirian bangunan tempat usaha warga. Dengan demikian, jika dilakukan perbaikan menggunakan cara tambalsulam kemudian turun hujan dan menjadi tempat genangan air pun akan cepat rusak.
Karena itu, perbaikan dengan cara tersebut akan dilakukan jika nanti cuaca sudah benar-benar mendukung sehingga apa yang dikerjakan pihaknya itu tidak hanya membuang-buang tenaga dan biaya yang sia-sia. Jika peningkatan ruas jalan yang sudah masuk perencanaan tahun ini tidak dibatalkan, paling tidak pada bulan ini sudah mulai bisa dikerjakan.
Pembatalan paket pekerjaan tersebut karena alokasinya anggarannya bersumber dari dana alokasi khusus (DAK), sehingga pembatalan adalah berdasarkan keputusan Menteri Keuangan menyusul merebaknya penyebaran virus Corona (Covid-19), maka pemerintah harus mencadangkan anggaran cukup besar untuk kepentingan tersebut. ”Ketiga akses ruas jalan dimaksud adalah Jakenan-Jaken (Rp 14,4 miliar), Pati-Gabus (Rp 6,5 miliar), dan Kayen-Tambakromo (Rp 1,7 miliar),”imbuhnya.