SAMIN-NEWS.com, PATI – Sejak hari pertama bulan puasa hingga hari ini genap memasuki dua pekan. Adapun selama dua pekan ini kondisi penjualan bahan pokok alami kelesuan. Selain memang faktanya jumlah pembeli yang menurun, serta untuk saat ini keterbatasan kelompok masyarakat urban mudik ke kampung halaman menjadi faktor yang tak luput menyumbang persoalan tersebut.
“Dari awal puasa hingga saat ini penjualannya sepi dan sudo akeh (banyak berkurang). Biasanya sanak keluarganya boleh mudik pada tahun sebelumnya, tapi tahun sekarang kan gak boleh mudik karena corona dilarang oleh pemerintah,” kata penjual sembako Warsih saat ditemui di lapaknya, Kamis (7/5/2020).
Wabah virus corona yang telah menjalar di berbagai kota besar maupun kecil, menjadi sabab musabab dibentuk kebijakan untuk menangani virus corona (Covid-19) agar tak semakin meluas dengan penularan. Dan yang belum, menjadi perisai agar putus hanya orang yang telah mengidapnya. Dan dampak bagi bidang sosial antara tak bolehnya mudik puasa ini maupun lebaran idul fitri. Dipicu dari itu, lantas menimbulkan sepinya penjualan yang mungkin tak hanya di Pasar Puri, melainkan hampir sebagian besar terdampak.
Dicegahnya kaum urban atau masyarakat kota maupun yang perantau untuk mudik ini jelas terasa baginya. Bahan dagangan akhirnya tak banyak yang beli untuk saat ini. Konsumsi masyarakat pastinya menurun juga. “Misalnya bahan pokok rumah tangga maupun bumbu dapur untuk dikonsumsi juga berkurang. Karena juga jumlah orangnya menurun,” tambah dia.
Turunnya nilai konsumsi dibarengi dengan harga-harga sembako yang ikut turun pula. Beras yang sebelumnya sampai harga Rp 10 ribu kemudian Rp 9, 5 ribu perkilogram. Dan untuk saat ini harganya Rp 9 ribu. Selanjutnya, harga telur cuma Rp 22 ribu perkilogramnya serta harga gula pasir cuma Rp 16 ribu yang sempat menyentuh diangka 19 ribu rupiah.
Warsih menambahkan, harga cabai yang kondisinya memprihatinkan cuma 5 rupiah perkilogram. Akan tetapi, harga bumbu dapur yang naik saat ini yaitu bawang merah yang tembus 40 ribu perkilogram. Dia berharap kondisi seperti ini segera terlewati, masyarakat bisa bekerja normal kembali, dan yang diperantauan bisa bertemu dengan sanak keluarga di desa.