Pembuatan Tanggul untuk Jalan di Sisi Selatan Kolam Tambat Kapal Sabtu Besok Bisa Terselesaikan

Alat berat jenis ekskavator dan boldoser saling bahu membahu menutup geotekstil alas tanggul untuk jalan alat berat jenis crane yang harus memancang dan memukul sheet pile dinding kolam tambat kapal.(Foto:SN/aed)

SAMIN-NEWS.com, PATI – Pelaksanaan pekerjaan pembangunan paket kolam tambat kapal di kawasan Pulau Seprapat Desa Bendar, Kecamatan Juwana, Pati, Jumat (8/5) hari ini, satu di antaranya adalah menutup geotekstil sebagai alas tanggul untuk jalan alat berat jenis crane. Sebab, alat berat tersebut yang melakukan pemasangan sheet pile  menyambung ke sheet pile lama di lingkungan pulau itu, diperkirakan besok pagi sudah selesai.

Bahkan untuk perkiraan waktunya sekitar tengah hari, sehingga berikutnya bisa melakukan persiapan untuk memulai pemasangan sheet pile dinding kolam tambat kapal. Karena itu, yang perlu diselesaikan untuk besok adalah pemadatan tanggul untuk jalan alat berat crane saat harus memasang sheet pile dinding kolam.

Karena itu, kata Site Manajer rekanan penyedia jasa hasil Kerja Sama Operasional (KSO) PT Aneka Tata Sarana Pati, Amin, alat berat ekskavator bersama boldoser harus bersama-sama menguruk dan meratakan lapisan tanah yang sudah dipasang geotekstil. ”Hal itu ditunjang  dengan penyediaan tanah uruk dari dump truck pengangkut, sehingga penyediaan material tersebut juga cukup maksimal,”ujarnya.

Dengan demikian, katanya lagi, jika penyambungan sheet pile lama di Pulau Seprapat besok pagi tuntas, maka siangnya alat berat crane bisa melakukan persiapan pemasangan sheet pile untuk dinding kolam tambat kapal. Jika akses jalannya yang mempunyai lebar maksimal 8 meter bisa dituntaskan besok pagi hingga siang, maka alat berat tersebut bisa memasang material itu dalam waktu setengah hari.

Akan tetapi yang penting pembuatan tanggul sebagai akses jalan untiuk crane benar-benar sudah mengalami pemadatan maksimal, dan yang penting tidak mengalami ambles saat crane itu melintas dan bergerak di atasnya. Hal itu bisa terlaksana jika pekerjaan di lapangan seperti pemadatan akses tanggul dan ruas jalan tersebut tidak mengalami kendala.

Satu di antaranya yang masih sering terjadi sampai saat ini, adalah di lokasi kadang-kadang masih sering turun hujan utamanya pada malam hari. ”Jika hujan sudah tidak turun, bergeraknya alat-alat berat di lokasi baik eskavator maupun buldoser, dan juga dump triuck pengangkut tanah uruk tidak akan sering terperosok di kedalaman tanah yang memang kondisinya masih basah.”

Previous post Selama Pandemi Corona Pasar Kambing Terkena Dampaknya
Next post Kepala Dinsos: BSP dan BST Jumlahnya Sama Namun Beda Durasi Pembagian

Tinggalkan Balasan

Social profiles