Relawan Kelompok Gusdurian Pati sebelum membawa keliling kotak donasi untuk korban bencana di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) semalam di Alun-alun Simpanglima Pati terlebih dahulu memannjatkan doa bersama di tengah-tengah kerlipan cahaya lilin.(Foto:SN/dokrek-aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI-Jika keindahan dan kekokohan republik ini selalu terpancar dari pancaran semangat dalam kebersamaan serta kepedulian terhadap sesama anak bangsa, mengapa masih selalu direcoki oleh orang-orang yang maniak dan haus kekuasaan. Selama ini kelompok tersebut merasa sebagai wakil Tuhan dari planet lain, sehingga menganggap republik ini sebagai hak milik warisan kakek dan neneknya.
Padahal cerminan kebersamaan saat ini merebak ke mana-mana sebaai mata rantai senasip sepenanggungan ketika melihat saudara-saudaranya tengah tertimpa musibah. Contoh kecil rasa kebersamaan untuk perduli sebagaimana ditunjukkan Kelompok Gusdurian Pati yang semalam harus membawa kotak donasi, mendatangi pengunjung kawasan fasilitas publik di tengah-tengah kota yang menaruh simpati.
Dari jerih payah pengumpulan donasi tersebut, kata Koordiator Gusdurian Pati, Eddy Siswanto, akhirnya terhimpun bantuan sebanyak Rp 10,6 juta dalam waktu sekitar dua jam. Terlepas dari berapa himpunan kepedulian dan rasa simpati pengunjung menunjukkan, bahwa cermin kerukunan, kebersamaan dan kepedulian di republik ini masih tetap utuh, dan sama sekali belum retak.
Karena itu, bagi siapa saja yang merasa hidup di atas planet lain, bukan di atas bumi ibu pertiwi dipersilakan untuk selalu bertarung di arena Tegal Kakurusetra politik kekuasaan. ”Akan tetapi, rakyat di republik ini hendaknya jangan digesek-gesek maupun dibenturkan antara kelompok satu dan lainnya,”ujarnya.
Dengan demikian, katanya lagi, pihaknya selalu mengajak agar siapa pun rakyat di republik ini dan selama ini sebagai konstituen dalam arena kekuasaan kelompok penghuni planet lain untuk tetap mengedepankan kebersamaan. Sebab, republik kita ini susah payah dibangun dengan semangat persatuan dan kesatuan yang selalu menggelora dari Sabang sampai Merauke.
Terbukti jika yang satu merasa sakit, sebagaimana kini tengah dialami oleh saudara-saudaranya yang tengah tertimpa musibah, lainnya pun semua ikut merasa sakit. Karena itu selain mereka bersama-sama menjatkan doa juga ikut membantu meringankan apa yang mereka bisa, dan itulah bentuk bahwa kita ini tetap satu.
Berkait dengan himpunan donasi yang didapat secepatnya akan disalurkan melalui lembaga resmi, terutama Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pati. Sebab, himpunan donasi Kelompok Gusdurian dari pengunjung Alun-alun Simpanglima Pati akan dipadukan dengan himpunan donasi dari bentuk kepedulian lainnya.
Dari apa yang dilakukan kelompoknya semalam, dia pun mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Pati yang peduli. ”Ucapkan yang sama juga kami sampaikan kepada Bupati Pak Haryanto yang telah memberikan izin untuk memanfaatkan Alun-alun Simpanglima Pati sebagai pusat kegiatan, dan tak ketinggalan terima kasih kepada Dandim 0718 Pati, Bapak Letkol Arm Arief Darmawan yang ikut terjun langsung bersama para relawan lainnya,”imbuh Eddy Siswanto.(sn)