Masih Akan Berlanjutkah Kebakaran Kapal di Juwana

Kapal penangkap ikan jenis pursesaine yang tengah melakukan perbaikan di dok milik H Lasdi bersama se buah kapal cantrang lainnya, Jumat (8/5) kemarin petang terbakar (atas) dan sisa kapal cantrang yang terbakar di Tahun 2018 (bawah) masih teronggok di alur Kali Juwana.(Fpoto:SN/aed)

SAMIN-NEWS.com, PATI – Terlepas dari bombastisnya berita yang beredar berkait dengan terjadinya kebakaran dua kapal yang tengah dilakukan perbaikan di Dok Kapal Putra Usaha Barokah milik H Lasdi, warga Desa Bendar, Kecamatan Juwana, Pati, kini jika dirunut sesuai catatan di Tahun 2020 sudah memasuki tahun kelima. Akan tetapi kebakaran kapal di Juwana dalam kurun waktu tersebut tercatat absen dua kali, yaitu di Tahun 2016 dan 2019.

Bermula dari Tahun 2015, sedikitnya ada lima kapal yang tengah melakukan tambat di pinggir alur Kali Juwana terbakar dengan kerugian mencapai lebih dari Rp 4 miliar, Berhenti dari kejadian yang sama di Tahun 2016, tiba-tiba di bulan Juli 2017 kebakaran kapal di lokasi yang sama kembali terulang, bahkan waktu itu tercatat sampai dua kali di mana kebakaran yang pertama menghanguskan lima buah kapal nelayan.

Berikutnya api juga melalap 13 unit kapal lainnya yang menelan kerugian hampir Rp 30 miliar, dan faktor penyebabnya karena rata-rata akibat kalaian manusia. Sebab, saat kapal tengah tambat karena tidak melaut dalam menghadapi Lebaran, pemilik maupun  pengurus kapal melakukan perbaikan-perbaikan bagian kecil kapal yang rusak, termasuk melakukan pengecatan.

Khusus yang disebut terakhir biasanya yang digunakan agar cat cepat kering, adalah tiner super  sehinga  minyak itu mudah terbakar. Karena dalam melaksanakan pekerjaan itu juga ada pekerjaan pengelasan maka ketika bunga api las terpercik langsung menyambar tiner super tersebut, dan kobaran api pun segera menyambar barang-barang yang mudah terbakar di sekitarnya.

Kebakaran berikutnya terjadi di bulan Agustus 2018 yang juga sempat menghanguskan lima buah kapal nelayan, sehingga rumor yang berkembang, hendaknya para nelayan dalam melakukan ritual sedekah laut tidak terlalu sering mendatangkan hiburan musik   dangdut.  Ketika hiburan musik tersebut dikurangi ternyata di Tahun 2019 kebakaran kapal nelayan bisa dihindarkan.

Akan tetapi di tahun ini (2020) kebakaran kembali terjadi, hanya tidak menimpa kapal nelayan yang tengah melakukan tambat di pinggir alur Kali Juwana. melainkan kapal yang ada di tempat dok karena sedang melakukan perbaikan. Dari tiga kapal, dua di antaranya yaitu kapal penampung Jasa Mina Makmur Jaya milik Didik Anggoro (36), warga Desa Bajomulyo juga di Kecamatan Juwana yang terbakar bagian bangunan atas geladak.

Sedangkan satunya lagi, adalah kapal cantrang Bintang Mas Muda, milik Suwarna, warga Desa Bendar kecamatan setempat. Adapun yang terbakar adalah bagian dinding kamar anak buah kapal (ABK) karena terkena sambaran api dari kapal pursesaine yang terbakar, dan satu unit kapal lainnya adalah kapal penampung Banyu Urip Agung tidak tersentuh kobaran api dari kapal di sebelahnya.

Mengingat kebakaran kapal Jumat petang (8/5) itu tidak sampai memusnahkan kedua kapal itu, kata Kapolsek Juwana AKP Eko Pujiyono, maka kerugian yang ditimbulkan tidak sampai miliaran rupiah jika kapal yang terbakar tersebut sampai punah tinggal puing. ”Untuk kerugian akibat musibah tersebut ditaksir sebesar Rp 200 juta, dan kapal yang sedang melakukan perbaikan di dok itu biasanya bahan bakar solar sudah dikosongkan,”ujarnya.

Previous post Kekuatan Media Sosial dalam Isu Kiamat 15 Ramadhan
Next post Petugas TKSK Berlalu Labelisasi Dihapus Tak Ada yang Tahu

Tinggalkan Balasan

Social profiles