SAMIN-NEWS.com PATI (SN) – Kebakaran dua kali berturut-turut antara dua kapal milik nelayan dan dua los di Pasar Porda Juwana, sepertinya mengisyaratkan agar dalam hal warga lebih mengutamakan kehati-hatian. Dengan kata lain, melihat satu peristiwa atau musibah yang menimpa seharusnya dari kacamata kesederhanaan bukan sebaliknya, karena menganggap setiap kejadian seperti itu hanyalah hal kecil.
Dengan demikian, jika dikalkulasi nilai kerugian material hanyalah hal kecil karena besok bisa mencari lagi, dan pasti akan mendapatkan jumlah yang lebih besar lagi. Sehingga hal tersebut membuatnya kurang rasa kehati-hatiannya, tapi jika terjadi hal-hal tak diinginkan seperti musibah kebakaran bukan menjadi agenda penyadaran, melainkan justru sebaliknya.
Hal itu bisa dilihat, dalam kondisi sekarang, bagaimana kapal penangkap ikan yang baru datang dari melaut karena menyongsong datangnya Lebaran banyak yang tambat berjubel di sepanjang pinggir alur Kali Juwana. Hal itu menjadi salah satu faktor penyebab mempermudah dan memicu terjadinya musibah kebakaran.
Apalagi dalam kondisi tersebut, jika nanti usai Lebaran dan belum mengagendakan berangkatnya kembali melaut, biasanya para pemilik maupun pengurus kapal menjadwalkan upaya perbaikan. Anehnya lagi, perbaikan yang sudah dilakukan di tempat dok saja kapal masih bisa terbakar, apalagi perbaikan yang berlangsung di tempat tambat yang berjubel penuh kapal.
Seharusnya hal itu menjadikan pemikiran, bahwa setiap musibah yang terjadi itu adalah sebuah pelajaran berharga, tapi karena sudah terbiasa dengan hal-hal lebih mudah untuk mencari penggantinya, menjadikan musibah tersebut tidak menyentuh kesadaran masing-masing individu untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. Jika sudah demikian, upaya yang dilakukan pihak berkompeten dianggap sama sekali tidak ada nilainya.
Munculnya penyikapan seperti itu, adalah sama saja tidak menyadari bahwa semua memang ada batas-batas wilayah kesadaran yang harus menjadi dasar bagaimana warga di sini bersikap. Maksudnya, budidaya perikanan tangkap adalah memberikan kepastian banyaknya warga yang diuntungkan dalam kehidupannya, mulai dari juragan kapal, para ABK hingga para bakul ikan, serta para nelayan.
Demikian pula, pasar merupakan sumber tempat mata pencaharian yang bertemu dalam transaksi jual-beli. Akan tetapi jika ada komponen yang terganggu seperti peristiwa kebakaran, belum tentu para bakul/pedagang bersedia membangun sendiri pasar untuk kegiatan jual-beli tersebut, dan pasti lagi-lagi ada kepentingan lain pihak berkompeten untuk mengabaikan kepentingan lainnya.
Salam waras atas penyadaran diri dan kehati-hatiannya.