SAMIN-NEWS.com, PATI – Kerugian meterial akibat terbakarnya puluhan kios dalam dua los Pasar Porda Juwana, Sabtu malam (9/5) sekitar pukul 19.30 malam lalu, ditaksir mencapai Rp 3,5 miliar lebih. Hal tersebut belum termasuk kerugian porak-poradanya sarana dua los yang tinggal puing yang Senin (11/5) tadi pagi juga mulai dibersihkan.
Timbulnya kerugian sebesar itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan Dan Perindustrian (Disdagperind) Kabupaten Pati, Roni, menjawab pertanyaan ”Samin-News” di lokasi kejadian tadi pagi. Akan tetapi, katanya lagi, perkiraan tersebut berdasarkan laporan petugas pasar yang dihimpun dari para pedagang.
Dengan demikian, jika ternyata melebihi laporan yang disampaikan pihaknya maka perlu disinkronkan dalam laporan kejadian tersebut. ”Untuk mempercepat upaya penataan dengan membuatkan para pedagang yang kehilangan los dan kios tempat berjualan, maka untuk sementara hal itu akan diatasi dengan membuatkan kios sementara,”ujarnya.
Mengingat hal tersebut, katanya lebih lanjut, maka upaya membersihkan puing reruntuhan bekas los dan kios yang terbakar dilakukan hari ini juga. ”Dengan demikian, agar secepatnya bisa dibangunkan tempat berjualan sementara agar para pedagang tidak mengambil tempat berjualan di emper kios lainnya yang aman dari amukan api.”
Dalam kesempatan sama, salah seorang pedagang dan pemilik kios yang disebut-sebut sebagai sumber munculnya api akibat hubungan arus pendek listrik ketika ditanya kerugian yang dialami, sedikitnya mencapai Rp 200 juta. Sebab, Sabtu (9/5) siang itu barang dagangan untuk dijual hari senin baru saja dilakukan pembayaran dan semua masuk ke dalam kios.
”Akan tetapi malam harinya justru terbakar,” paparnya seraya membenarkan bahwa beberapa hari sebelumnya dia memang memasang jaringan WIFI di kiosnya, dan untuk semua sambungan kabel disebutkan dalam kondisi aman.
Di sisi lain seorang pemuda yang mengaku kios dan seluruh dagangan milik orang tuanya juga ludes terbakar, Aji menyebutkan, Sabtu siang itu ibunya juga baru saja memasukkan dagangan ke dalam kios yang nilainya tidak kurang dari Rp 1 miliar. ”Jika ditambah stok dagangan lama yang masih ada maka total kerugian seluruhnya mencapai Rp 1 miliar lebih,”tandasnya.