Pembuatan Kios Darurat Untuk Pedagang Pasar Porda Dimulai Pekan Depan

salah seorang pedagang bawang merah yang kiosnya juga ikut terbakar (bawah).(Foto:SN/aed)

SAMIN-NEWS.com, PATI – Upaya mempercepat pembersihan sisa-sisa puing terbakarnya dua los dan puluhan kios di Pasar Poprda Juwana, sampai Selasa (12/5) hari ini terus dilakukan pihak Bidang Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan dan Perindstrian (Disdagperin) Kabupaten Pati. Paling tidak puing reruntuhan dan bekas barang dagangan yang musnah terbakar, Rabu (13/5) besok benar-benar sudah bersih.

Dengan demikian, hal itu juga bisa diikuti pembersihan bekas puing-puing dua los pun diharapkan bisa dituntaskan secepatnya. Tadi pagi, dari pihak Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Pati bersama Personel dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) sudah mengecek ke lokasi. Karena itu, diharapkan pihak yang berkompeten segera melakukan pembongkaran.

Jika pembongkaran puing bekas kerangka atap los yang terbakar secepatnya bisa dilakukan, kata Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, maka persiapan pembuatan los darurat juga secepatnya bisa dilakukan. ”Harapannya menjelang Lebaran sudah bisa dituntaskan,”ujarnya.

Karena itu, masih kata dia, paling tidak para pedagang  sebanyak 24 orang  dengan jumlah kios dalam los (KDL) lebih dari 40 unit bisa berjualan tidak di sembarang tempat atau di lokasi yang ada dalam lingkungan Pasar Porda. Akan tetapi sudah berjualan kembali di dalam kiosnya sesuai jumlah semula, sehingga jangan sampai ada pihak-pihak lain yang mengambil kepentingan di balik kejadian itu.

Maksudnya, jangan ada pedagang lain yang ikut-ikutan berjualan di los itu karena begitu losnya sudah siap pembagiannya langsung dilakukan tanpa dilakuikan lagi pengundian tapi sesuai dengan tempat mereka semula. Sedangkan untuk satu los di bagi dua, dari dia bagian tersebut ditempatkan kios-kios yang saling membelakangi.

Berkait dengan konstruksi bangunan los darurat itu, material yang akan digunakan sebagai kerangka atap adalah baja ringan, dan untuk konstruksi tiangnya menggunakan tiang lama dari material beton. ”Sebab, tiang-tiang itu meskipun ikut terbakar tapi dari beton tetap masih kuat jika digunakan untuk menyangga karangka atap dan atapnya dari bahan galvalum,”imbuh Roni.

Previous post Kecil Jadi Kawan Besar Jadi Lawan
Next post Sebab Corona, Variabel IKU tak Bisa Digunakan Tolok Ukur oleh Instansi

Tinggalkan Balasan

Social profiles