Kondisi bagian batas tepi tembok luar sebuah makanan terbesar di Pati yang memproduksi Kecap Cap Lele, di pinggir hulu alur Kali Simo, di pinggir jalan raya Pati-Juwana sebelum mulai dilakukan pembenahan (atas). Para pekerja tengah memprsiapkan penataan sisi tanggul dalam alur kali tersebut, sebuah kepeduloan yang patut ditiru dan diikuti pengusaha lain.(bawah).(Foto:SN/ead)
SAMIN-NEWS.COM PATI – SATU di antara dua pengusaha yang selama ini mempunyai lahan kegiatan usaha di tepi alur Kali Simo, di pinggir jalan raya Pati-Juwana, adalah Gunawan Pranoto atau Bos Makanan Olahan jenis kecap nomor 1 di dunia, Cap Lele yang memang bukan hanya isapan jempol belaka.
Selama ini barang kali karena terlalu sibuk mengutamakan kegiatan produksi, sampai-sampai sebuah lingkunganb pabrik besar tidak tampak dari jalan raya. Sebab, batas pagar halaman sisi luar yang merupakan tanggul hulu Kali Simo sama sekali tidak mendapat perhatian, sehingga yang tumbuh selama ini selain rumput gajahan adalah rumpun batang pohon pisang.
Jika alur kali selama ini tampak menyempit pihak perusahaan tentu tidak bisa menjadi tumpuian kesalahan, karena di bagian hulu lainnya yang masuk lingkungan Desa Sarirejo kondisinya sudah berubah menjadi lokasi bangunan untuk kegiatan usaha warga. Karena itu jika sekarang mulai muncul kepedulian satu per satu pengusaha untuk membenahi alur kali di depan perusahaannya, tentu patut kita respons, ayo siapa lagi berikutnya pengusaha lainnya yang mengikuti.
Apalagi, melihat munculnya kepedulian pengusaha ini pihak yang berkompeten atas alur kali tersebut baik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juwana maupun pihak Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) mempunyai standar baku terkait konstruksi teknik penataan alur Kali Simo. Standar tersebut akan lebih tepat jika spot per spot mengingat lebar alur kali itu sudah sulit untuk dicarikan yang maksimal.
Terlepas dari hal tersebut sebenarnya ada sisi yang menarik, karena Gunawan Pranoto akhirnya menyadari bahwa lingkungan perusahaannya harus dilakukan penataan. Untuk tumbuhnya kepedulian yang bersangkutan disampaikan teman sesama pengusaha, Eddy Siswanto atau akrab juga disapa Eddy Kubota.
Bermula dari diskusi kecil Jumat malam lalu, di Klenteng Hok Tik Bio, seperti bisa pada malam tersebut tiap pekan sekali Kelompok Gusdurian tidak pernah absen. Dari beberapa hal yang diperbincang itu mencuat pemikiran, bagaimana caranya membuat para pengusaha di sepanjang alur Kali Simo di pinggir jalan raya Pati-Juwana, bisa menikmati suasana lain.
Lebih-lebih di malam hari sehingga alur kali yang tiap hari dilihat para pengendara yang melintas di jalu tidak seperti selama ini hanya melihat situasi alur kali yang dngkal, b erlumpur, kumuh, dan bila masih menyisakan air di musim kemarau seperti sekarang airnya pun sangat keruh. Akan tetapi yang masih memungkinkan untuk dilakukan penataan di bagian hulu, hanyalah mulai dari depan Pabrik Kecap Cap Lele ke hilir.
Tak menunggu habisnya hitungan waktu tiga hari, tambah Eddy Siswanto selesai gagasan kecil itu disampaikan kepada pengusaha yang bersangkutan, ternyata responsnya luar biasa. ”Sebab, sejak Minggu (8/9) kemarin material langsung ddatangkan, dan pekerjaan juga mulai dilakukan. Kita tiunggu saja hasil kelanjutannya,”kata Eddy Siswanto.(sn)