Kepedulian dan perhatian Bupati Haryanto untuk pembangunan ruas jalan tembus Kedumulyo-Tompegunung, keduanya di Kecamatan Sukolilo, Pati, tadi siang dicek langsung ke lokasi. Pembangunan ruas jalan tembus tersebut juga dikerjakan oleh rekanan yang sama untuk peningkatan akses ruas jalan Sukolilo-Wotan, kecamatan setempat.(Foto:SN-dok-aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI-Upaya Bupati Haryanto untuk membuka akses jalur transportasi berupa jalan tembus Kedumulyo-Tompegunung, Kecamatan Sukolilo, Pati juga diperhatikan secara serius. Tadi siang selesai mengecek peningkatan ruas jalan Sukolilo-Wotan, kecamatan setempat, Buati didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU)TR), Ahmad Faizal langsung menuju ke lokasi proyek jalan itu.
Ikut serta dalam kesempatan tersebut adalah Kepala Bidang (Kabid) Binamarga, Naryo, dan Kepala Seksi (Kasi) Jalan, Hasto Utomo. Selain itu rekanan dan pelakasana lapangan pemenang tender proyek tersebut juga ikut serta, karena pembangunan jalan tembus itu sudah kali kedua yang dimulai Tahun 2017 lalu.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun menyebutkan, ketika akses jalan di tengah kawasan Pegunungan Kendeng utara itu dibangun tahun lalu, panjang seluruhnya direncanakan lebih dari lima kilometer. Akan tetapi, belum lama ada bagian ruas jalan yang mengalami kehancuran cukup parah karena dihantam gelontoran air saat hujan deras dari posisi ketinggian ke bagian ruas jalan yang menurun.
Faktor penyebabnya, karena akses jalan tersebut tidak bisa dilengkapi saluran pembuang (drainase) yang maksimal. Sebab, di sisi tepi kiri dan kanannya kondisi lahannya berbatu, dan pada tahap pertama tidak direncanakan paket pekerjaan untuk saluran pembuang, sehingga begitu turun hujan derasnya air pun mengalir menghancurkan ruas badan jalan.
Hal tersebut dibenarkan oleh petugas di bagian perencanaan dan pengawas lapangan proyek ruas jalan waktu itu, Samijan. Karena itu, katanya lebih lanjut, untuk alokasi anggaran tahun ini fokus pada pelaksanaan pekerjaan pembuatan saluran pembuang dengan maksud, agar bagian yang tersulit untuk paket pekerjaan tersebut bisa dituntaskan tahun ini.
Jika tidak. maka akses jalan baru itu akan selalu mengalami kerusakan parah bila turun hujan, sehingga derasnya gelontoran air tersebut harus datasi terlebih dahulu. Dengan demikian, saat turun hujan air yang mengalir lewat ruas badan jalan bisa dialihkan ke saluran yang nanti tersedia, sehingga ruas badan jalan tetap dalam kondisi aman.
Akan tetapi, untuk menempatkan letak dan posisi saluran pembuang tersebut pihaknya benar-benar menghadapi kesulitan, karena kondisi struktur tanah pegunungan yang berbatu-batu. Bahkan, ditemukan ada bongkahan batu yang cukup besar harus dilewati sebagai lokasi saluran, sehingga harus terlebih dahulu dihancurkan.
Adapun manfaat dari akses ruas jalan tersebut, salah satu di antaranya adalah untuk mengalihkan arus lalu lintas dari ruas jalan provinsi Pati-Purwodadi. ”Sebab, pada saat berlangsung perayaan Maulud Nabi Muhammad SAW, akses ruas jalan provinsi itu macet total karena ruas jalan untuk acara tradisi meron (ramene tiron),”katanya.(sn)