SAMIN-NEWS.com PATI (SN) – Banyaknya mobil dan sepeda motor yang parkir di halaman salah satu pusat perbelanjaan di Kota Pati, dan bahkan sampai luar di pinggir beberapa ruas jalan, hal itu menunjukkan bahwa di tengah-tengah pandemi Covid-19 ternyata lebih mengutamakan belanja untuk menghadapi Lebaran yang tinggal sepekan. Dengan kata lain, mereka ini sudah tidak lagi peduli pada virus Corona.
Atau bahkan, mereka itu menganggap Covid-19 hanyalah dongengan pengantar tidur anak-anak sehingga sama sekali tidak ada upaya sedikit pun menghargai dan memahami apa yang beberapa bulan terakhir ini begitu mati-matian dilakukan oleh pemerintah. Padahal upaya tersebut tujuannya tak lain agar masyarakat ini jangan sampai ada yang terpapar virus tersebut, karena dampaknya bisa menular pada siapa saja yang daya tahan tubuhnya lemah.
Apalagi, pemerintah juga matian-matian menyalurkan bantuan kepada warga yang harus menghadapi dampak munculnya pandemi tersebut, baik melalui bantuan pangan nontunai (BPNT), PKH, bantuan sosial tunai (BST), dan kini tengah dipersiapkan pula bantuan langsung tunai (BLT) dari dana desa (DD). Jangan-jangan ada di antara mereka ini yang mamanfaatkan BST sebesar Rp 600.000 per kelompok penerima manfaat (KPM).
Bantuan tersebut mau digunakan belanja apa saja tentu tidak masalah, tapi jika belanjanya kalau harus berjubel di pasar swalayan, adalah sama saja upaya pemerintah untuk segera bisa memutus penyebaran Covid-19 ini tentu sia-sia. Sayangnya, pembatasan sosial berskala kecil (PSBK) untuk mengurangi belanja beramai-ramai di swalayan menjelang Lebaran sama sekali tidak diberlakukan.(Foto:SN/aed)