Mereka Mengira Rapid Test di Pati Bayar

SAMIN-NEWS.com  PATI (SN) – Pukul 01.30 Senin (18/5) dini hari tadi, satu bus yang disediakan untuk pemudik/penumpang dari Sumatra yang sempat beberapa hari telantar di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni – Merak, bisa melajutkan perjalanan ke Pati. Sebab, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan memang menyiapkan bus-bus pengangkut, agar rakyat yang sudah terlanjur mudik ini bisa terangkut.

Prediksi dibukanya angkutan penumpang umum, ternyata terbukti sehingga nasib para pemudik asal Pati dan daerah lain tidak lagi telantar dan terkatung-katung. Di tengah situasi pandemi merebaknya virus Corona (Covid-19), perjalanan mereka dari daerah asal di mana bisa mendapat angkutan bus benar-benar hanya asal-asalan tanpa ada pengawasan atau chek point yang ketat.

Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pati, Darlan melalui Kepala bidang (Kabid) Alat Tekni dan Sarana (ATS) OPD yang bersangkutan, Eko Budi Satoso SIT, jika dari asal pemberangkatan benar-benar melaksanakan tugas sesuai kewenangan, dipastikan tidak ada pemudik telantar. Sebab, DKI saja sampai saat ini masih memberlakukan PSBB sehingga sudah pasti kendaraan dari Merak, Banten tetap dibatasi masuk ke wilayah DKI.

Akan tetapi, setelah mereka menjalani rapid test oleh petugas kesehatan Pelabuhan Penyeberangan  Bakauheni, akhirnya mereka bisa menyeberang. ”Dari hasil dan bukti test untuk bisa melanjutkan perjalanan ternyata para pemudik itu hasilnya memang negatif, tapi sampai di Pati pada dini hari itu atas perintah Pak Bupati, mereka yang dari Pati tetap dilakukan rapid test lagi di posko yang ada di terminal,”tandasnya.

Salah seorang pemudik asal Pati saat harus menjalani rapid test di pos Terminal Sleko Pati, Senin (18/5) dini hari tadi.(Foto:SN/aed)

Dengan demikian, para pemudik penumpang bus terakhir pada dini hari tadi dari 17 orang, masih kata dia, semua kembali menjalani rapid test. Sedangkan 7 penumpang lainnya, seperti yang asal Surabaya, Magetan, Ngawi, dan Purwodadi tidak dilakukan rapid test lagi sehingga diperbolehkan meninggalkan terminal.

Kendati demikian, untuk mencari kendaraan penumpang umum pada jam tersebut di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini tentu bukal hal mudah. Bahkan dua orang perempuan penumpangan rombongan pemudik ini asal Magetan, dan seorang penumpang lainnya dari Ngawi, Jawa Timur harus balik lagi menumpang bus yang membawanya ke Pati dengan alasan mau mencari bus dari Semarang.

Besar kemungkinan itu lebih mudah ketimbang mencari bus dari Pati, karena bus AKAP dari Semarang tentu ada yang menuju Solo, kemudian ke Ngawi dan Magetan tentu pada satu jalur. ”Karena itu setelah dilakukan pendataan oleh petugas dan pemeriksaan suhu badan, mereka pun kami persilakan mengikuti kembali bus tersebut,”imbuhnya.

Di sisi lain, beberapa penumpang asal Pati yang pada dini hari itu harus kembali menjalani rapid test sempat saling pandang, karena mengira untuk keperluan itu mereka harus membayar lagi, karena untuk keperluan tersebut agar bisa melanjutkan perjalanan dari pihak pelabuhan diwajibkan membayar Rp 300.000. ”Kami pun kepada mereka menegaskan, pemeriksaan rapid test di Pati gratis, sama sekali tidak membayar,”ujar Eko Budi Santoso.

Previous post Lolosnya Para Pemudik Karena Tersedia Kendaraan Pengangkut dari Daerah Keberangkatan
Next post Pencoleng Kelas Atas Pandemi Corona

Tinggalkan Balasan

Social profiles