SAMIN-NEWS.com PATI – Proses labelisasi rumah tahap I untuk bantuan sosial (PKH, BPNT) di Kecamatan Cluwak, telah dimulai sejak tanggal 4 Mei lalu sampai dengan tanggal 20 Mei mendatang. Dan sekarang labelisasi tahap I ini tinggal menyisakan 1 Desa dari 5 desa yang masuk dalam tahapan tersebut. Serta pada hari Senin (18/5) ini proses labelisasi dilakukan di Desa Plaosan.
Dari awal labelisasi dilakukan hingga hari Senin ini, Luky Pratugas Narimo selaku Camat Cluwak mengatakan bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah bergantung dengan pada hati nurani dari warga yang bersangkutan. Apakah tetap kekeh mau menerima atau mundur, Senin (18/5/2020)
“Tergantung hati nurani dari warga yang bersangkutan. Apakah tetap dilakukan labelisasi rumahnya (menerima bantuan) atau mundur dari daftar keluarga penerima manfaat (KPM),” ujarnya kepada Saminnews.
Bantuan sosial oleh pemerintah, baik PKH maupun BPNT diakuinya di masyarakat yang kontradiksi. Orang mampu tapi mendapat, dan orang fakir miskin justru tak menerima bantuan. Padahal, nyata-nyata justru yang layak diberi uluran bantuan. Oleh sebab itu disaat seperti ini kebesaran hati dari penerima keluarga manfaat (KPM) dipertanyakan, seberapa besar hati nuraninya mau menerima bantuan. Yang notabenenya adalah diperuntukkan untuk kalangan tak mampu.
Meskipun begitu, proses labelisasi tetap dilakukan dengan sesuai nama pada data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) dari Kementerian sosial. Justru, sebaliknya keliru jika pimpinan yang berada di bawah tak melaksanakan tugasnya sesuai mekanisme yang telah menjadi tanggung jawabnya. “Semuanya kita labelisasi, baik itu yang dinilai warga mampu dan orang miskin. Karena itu tugas yang dibawah untuk meneruskan,” tambah dia.
Kendati demikian, pihaknya belum tahu seberapa banyak warga yang mundur dari proses labelisasi itu. Dikarenakan, hingga hari ini masih berlanjut belum usai. Jadi, data tersebut belum disampaikan kepada kita oleh petugas pendamping Kecamatan atau tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).
Akan tetapi, dirinya menyebut, meskipun data belum terkumpul ada warga yang sukarela mengundurkan diri. “Secara pastinya, data belum kami terima seberapa banyak data perubahan bantuan sosial. Akan tetapi, saya yang kebetulan juga ikut turun ke lapangan ada yang mengundurkan diri,” tandasnya.