SAMIN-NEWS.com, PATI – Seorang koordinator yang tiap tahun mengkoordinir para pemudik warga Pati yang ada di wilayah Jabodetabek, Hartono dari Ikatan Keluarga Kabupaten Pati (IKKP) di Jakarta, Hartono, beberapa haru lalu sibuk. Sebab, pihaknya mendapat informasi dari pihak berwenang bahwa ada pemudik dari luar Jawa (Sumatra) asal Pati terhamoat di pelabuhan penyeberangan.
Dengan kata lain, mereka tidak bisa melanjutkan perjalanan ke daerah tujuan, yaitu Pati sehingga pihaknya harus koordinasi dengan dinas terkait di wilayah tersebut termasuk Dinas Perhubungan dan Disnaker setempat. Tidak hanya itu, kepada Bupati Haryanto dan Sekda Pati Suharyono juga dusampaikan informasi tersebut.
Di sisi lain, kata Hartono yang asal Kemiri, Desa Sarirejo, Kecamatan Kota Pati juga berupaya agar permasalahan itu tidak viral di media sosial (medsos). ”Ternyata informasi itu lepas juga, sehingga sempat ramai menjadi pembicaraan maka kami berupaya membantu mempercepat penyelesaian permasalahan tersebut, dan akhirnya Minggu (17/5) kemarin mereka bisa melanjutkan perjalanan ke Pati,”ujarnya.
Akan tetapi, katanya lagi, permasalahan lain juga muncul berkait dengan kondisi warga Pati yang selama ini bekerja di Jakarta, khususnya, dan tidak bisa mudik ke kampung halaman. Hal tersebut sudah diantiasipasi dengan menyampaikan hal tersebut kepada Pemkab Pati sejak April lalu, sehingga begitu permasalahan ini dia sampaikan langsung mendapat respons dari Sekda, Suharyono.
Jumlah mereka semula 180 orang, tapi belakangan berkurang 16 orang karena data nomor induk kependudukan (NIK) sesuai informasi dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendyukcapil) Pati, tidak jelas atau meragukan. Dengan jumlah yang sudah berkurang tersebut, mereka diminta untuk segera membuat/membuka nomor rekening di bank.
Karena data terakhir atau jumlah mereka sudah valid, maka mulai hari sudah ada bantuannya yang ditransfer ke rekenaing mereka. ”Melalui langkah-langkah tersebut, mudah-mudahan bantuan itu bisa dimanfaatkan menghadapi Lebaran, karena mereka tidak mudik dan juga banyak di atara mereka yang tidak bisa bekerja selama pandemi penyebaran virus Covid-19,” imbuh Hartono.