Lensa (1) : Masjid Besar Kota Pati, di tengah Lebaran pandemi Corona (Covid-19) pengurus/takmirnya benar-benar memenuhi anjuran dan imbauan pemerintah dengan tidak menyelenggarakan Shalat Id Tahun 1441 Hijriah di Tahun 2020 Masehi. Dengan demikian, pemberlakuan pembatasan sosial berskala kecil (PSBK) benar-benar berjalan sesuai kesadaran masing-masing warga, karena mereka bisa melaksanakan shalat tersebut di rumah bersama keluarga.
Karena itu, bertemunya para jamaah sudah barang tentu bisa dihindari atau minimal terjadinya interaksi secara langsung di antara mereka dijamin tidak bisa dilakukan di antara sesama jamaah. Sebab, media yang bisa dimanfaatkan untuk itu, yaitu bertemunya banyak orang tidak berlangsung di masjid besar ini meskipun bisa dipastikan pula bahwa ada jamaah yang kecewa dengan diberlakukannya pembatasan tersebut.(Foto:SN/aed)
Lensa (2) ;Hal yang sama yaitu juga terjadi di halaman depan Stadion Joyokusumo Pati, di mana tiap tahun atau saat berlangsung Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri juga digunakan oleh masyarakat untuk melaksanakan shalat Id. Akan tetepi Lebaran di tengah suasana pandemi Corona (Covid-19) para jamaah juga mematuhi imbauan pemerintah agar tidak menyelenggarakan shalat tersebut di tempat terbuka atau di tanah lapang yang sudah biasa mereka lakukan.
Dengan demikian, tingkat kepatuhan tersebut diharapkan bisa mencegah dan memutus penyebaran virus corona di tengah-tengah masyarakat. Sebab, siapa pun dalam situasi sekarang ini, sudah barang tentu tidak tahu, siapa menyebarkan apa di antara mereka kecuali hanya tahu bahwa Covid – 19 sudah menjadi pandemi yang sewaktu-waktu bisa mengancam siapa saja, utamanya orang-orang lanjut usia, maka upaya mencegah sendiri agar tidak tertular dan menjadi penular adalah hal yang benar-benar bijak, sehingga tidak membuat dan menyibukkan pemerintah.(Foto:SN/aed)
Lensa (3) : Kalau yang ini adalah para jamah shalat Id yang menggelar shalat tersebut di masjid-masjid dalam perkampungan di Kota Pati. Selain di dalam masjid, mereka juga menjalankan shalat di pelataran dan bahkan sampai ada yang mengambil tempat di jalan raya, di mana salah satu contohnya adalah shalat Id di salah sebuah masjid di Kelurahan Pati Kidul, Kecamatan MKota Pati.
Kendati dalam melaksanakan shalat itu berupaya untuk memenuhi ketentuan protokol kesehatan karena di tengah-tengah pandemi penyebaran virus Corona (Covid-19), tapi tidak bisa maksimal. Selain jamaah yang datang dicek suhu badannya, ada yang memakai masker hanya tidak secara keseluruhan belum lagi soal jamaah dalam mengambil tempat duduk di-shap-nya juga tidak mempertimbangkan jarak.(Foto:SN-aed)
Lensa (4) : Rekaman lensa yang ini juga masih berkait dengan pelaksanaan shalat Id di masjid-masjid di perkampungan dalam Kota Pati, dan jika melihat kondisinya seperti ini maka kekuatan terakhir dalam menyikapi kondisi tersebut hanya terletak pada kekuatan doa. Maksudnya, siapa pun masyarakat Pati hendaknya saat ini bersama-sama memanjatkan doa, semoga atau agar dengan berlalunya shalat tersebut masyarakat Pati dijauhkan dari ancaman penyebaran virus Corona (Covid-19).
Hal tersebut mengingat meskipun kondisi suhu badan masing-masing jamaah dicek, tapi kita ini sama-sama tidak mengetahui, siapa di antara kita yang menularkan atau membawa virus tersebut. Justru kondisi inilah yang paling membahayakan, karena siapa pun tak bisa menghindar dalam kerumunan bersama seperti menjalankan shalat karena orang-orang yang dalam kondisi tanpa gejala (OTG) justru yang paling rawan menularkan virus Covid-19 terhadap orang lain.(Foto:SN/aed)