SAMIN-NEWS.com, PATI – Hujan deras di kawasan hulu Kamis (28/6) siang kemarin memunculkan timpukan aneka sampah atau yang lazim disebut ”sangkrah” menyumbat salah satu bawah jembatan di alur Kali Sim, di pinggir jalan raya Pati Juwana KM 6. Tepatnya, di Dukuh Cangkring, Desa Widorokandang, Kecamatan Kota Pati.
Jika tidak secepatnya diatasi, maka ancaman yang besar kemungkinan bisa terjadi adalah limpasnya gelontoran air dari hulu ke jalan raya, karena alur kali di hulu jembatan tersebut permukaannya hampir sama dengan permukaan jalan raya. Apalagi, di lokasi itu juga terdapat jembatan lainnya yang menghubungkan jalan menuju ke Dukuh Cangkring.
Akan tetapi, kata Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati, H Darno, kondisi ketinggian bagian bawah jembatan kurang maksimal dari permukaan air tertinggi. ”Akibatnya, jika terjadi luapan air dari hulu dengan membawa berbagai sampah, baik batang pohon pisang maupun potongan katu serta pokok kayu dan bambu, pasti menjadi penyumbat bawah jembatan,”ujarnya.
Dengan demikian, katanya lagi, maka .luapan gelontoran air mengalami kesulitan untuk mengalir ke hilir sehingga terjadinya limpasan ke jalan raya tak bisa dihindari. Apalagi, saat ini pihak Binamarga Provinsi Jawa Tengah Wilayah Pati, sudah membangun pasangan tegak di pinggir alur Kali Sino yang notabene juga di pinggir jalan raya yang menjadi kewenangannya, yaitu mulai dari ujung ruas Jalur Lingkar Selatan (JLS) Pati, di Desa Widorokandang ke barat.
Sedangkan dari ujung ruas JLS tersebut ke timur menuju Juwana, sudah menjadi wewenang ruas jalan nasional, maka upaya membersihkan ”sangkrah” tersebut dilaksanakan hingga larut malam. Oleh pihaknya hal itu harus terus menerus dilakukan, agar alur Kali Simo terhindari dari tumpukan sampah yang menyumbat bawah jembatan saat terjadi hujan deras di kawasan hulu , dan hal tersebut semata-mata karena tanggung jawab Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati, agar para pengguna jalan yang tengah melintas di ruas jalan itu tidak menghadpi hambatan, utamanya akibat limpasnya alur Kali Simo.
Sebab, alur kali di pinggir ruas jalan itu adalah kewenangan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali – Juwana yang beberapa waktu lalu juga sudah membersihkan dan mengeruk alur kali tersebut karena kondisi darurat, yaitu bila terjadi gelontoran air dari hulu limpasan air sering terjadi di jalan raya. ”Dengan upaya penanganan itu, termasuk dilengkapinya pasangann tegak maka di tempat yang biasa menjadi lokasi limpasan, yaitu di sisi barat Widorokandang dipastikan sekarang aman,”imbuh H Darno.
itu adalah kewenangan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali – Juwana yang beberapa waktu lalu juga sudah membersihkan dan mengeruk alur kali tersebut karena kondisi darurat, yaitu bila terjadi gelontoran air dari hulu limpasan air sering terjadi di jalan raya. ”Dengan upaya penanganan itu, termasuk dilengkapinya pasangann tegak maka di tempat yang biasa menjadi lokasi limpasan, yaitu di sisi barat Widorokandang dipastikan sekarang aman,”imbuh H Darno.