Pasar Kambing di Pasar Hewan Margorejo Mulai Menggeliat

SAMIN-NEWS.com, PATI – Sejak hiruk piluk penyebaran virus Corona (Covid-19) beberapa bulan lalu, tiap hari pasaran (Wage) los Pasar Kambing di Pasar  Hewan Margorejo Pati, sama sekali tidak ada transaksi penjualan. Selain pedagang/pembeli dan penjualnya tidak ada, mereka sudah terbiasa bahwa saat-saat atau bulan antara ”Ruwah” dan ”Pasa” (Jawa-Red) memang suasana pasar tersebut tidaklah begitu ramai.

Akan tetapi memasuki bulan Syawal, pasar kambing tersebut pun mulai menggeliat, termasuk penjualan hewan sapi maupun kerbau. Sebab, banyak warga atau pemilik tabungan hasil beternak sistem penggemukan mulai dibelanjakan, baik sapi maupun kambing karena tiga bulan mendatang sudah memasuki bulan Besar, sehingga musimnya orang membutuhkan hewan sapi maupun kambing untuk korban.

Karena itu, kata beberapa pembeli yang biasa memelihara hewan tersebut untuk persiapan dijual lagi menjelang Hari Raya Idul Kurban sehingga mereka jika membeli kambing pun bukan yang sudah besar. ”Kalau kami membeli yang tidak terlalu besar, dan tiga bulan lagi jika dipelihari sudah memasuki masa puel atau lepas gigi sehingga memenuhi syarat disembelih sebagai hewan kurban,”ujar salah seorang di antara mereka, Darmono, asal Gembong, Pati.

Dengan kata lain, dalam melakukan pembelian hewan kurban seperti saat sekarang tidak perlu yang besar dan berharga mahal, tapi yang harga rata-rata cukup Rp 1 Juta/ekor. Jika dalam kurun waktu tiga bulan diiara sendiri dengan memberikan makanan tambahan selain  rumput dan dedauan, tentu untuk penggemukan bisa dilakukan secara makdsimal.

Untuk harga jual saat menjelang Idul Kurban, sudah pasti bisa bersaing antara pembeli satu dan lainnya, terutama yang membutuhkan lebih dari satu ekor biasanya membeli pada satu tempat maupun pemelihara. Hal itu dirasakan lebih efektif dan harga pun bisa saling menyangga, atau bahasa lainnya adalah ”gandeng-geret, sehingga bagi pemelihara untuk menjual kembali kambing di musim Idul Kurban  tidak ada kendala.

Hal itulah yang membuat pasar kambing mulai ada penjualan dan juga pembelian, karena memanfaatkan kesempatan menghadapi hari raya kurban. ”Sebab, kesempatan itu bagi pemelihara dan penyedia heqwanb kurban juga termasuk musim panen, tapi hanya dalam waktu satu tahun satu kali,”imbuhnya.

Previous post 150 Pedagang Pasar Puri Jalani Rapid Test, Dua Tereaksi
Next post Penempatan Damkar di Juwana Diperpanjang Satu Bulan

Tinggalkan Balasan

Social profiles