Kapolres Pati AKBP Uri Nartanti Istiwidayati selaku Inspektur Apel Gelar Pasukan Ops Mantab Brata Candi 2018 di Alun-alun Simpanglima Pati dalam rangka Pengamanan Pemilu Tahun 2019.(Foto:SN/aed-dok)
SAMIN-NEWS.COM PATI – Membacakan amanat Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam Apel Gelar Pasukan Ops Mantab Brata Candi 2018, Kapolres Pati AKBP Uri Nartanti Istiwidayati mengingatkan, bahwa Pemilu Tahun 2019 yang tahapannya sudah berlangsung mulai sekarang memiliki kompleksitas kerawanan dan karakteristik yang khas. Untuk kali pertama pemilu legislatif dan pemilu presiden dilaksanakan secara serentak.
Berkait hal itu disyaratkan pula dengan ambang batas parlemen/parliamentary threshold sebesar 4 persen. Dengan demikian, kondisi tersebut tentu menuntut adanya upaya maksimal dari masing-masing partai politik peserta Pemilu dalam berkompetisi secara ketat untuk meraih suara terbanyak-banyaknya.
Akan tetapi hal tersebut juga tidak hanya semata-mata untuk memenangkan pileg dan pilpres, tapi juga agar bisa tetap bertahan/survive. Dengan demikian, dalam kacamata kamtibmas kan terjadi peningkatan intensitas kegiatan politik yang tentu dapat memunculkan potensi kerawanan di bidang keamanan.
Di antaranya, yang cukup menjadi perhatian bagi Polri adalah pemanfaatan politik identitas, penyebaran isu-isu yang dapat memecah belah persatuan bangsa, swerta penyebaran hoax dan hate speech. Swmua itu akan menimbulkan konflik sosial di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat,”katanya.
Karena itu, katanya lagi, Polri dibantu oleh jajaran unsur TNI serta stakeholder terkait lainnya menggelar Operasi kepolisian Terpusat. Operasi tersebut dengan sandi ”Mantap Brata 2018” yang dilaksanakan selama 397 hari, yaitu mulai 20 September 2018 s/d 21 Oktober 2019 di seluruh wilayah Indonesia dengan melibatkan 272.886 personel Polri.
Operasi tersebut dilaksanakan dengan mengedapankan kegiatan preemtif dan preventif yang didukung kegiatan intelijen, penegakan hukum, kuratif dan rehabilitasi melalui penggelaran fungsi-fungsi kepolisian dalam bentuk Satuan Tugas Tingkat Pusat, daerah, dan Tingkat Plres. Dalam kesempatan ini selaku Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia dan masa pendukungnya kembali menekankan bahwa Polri berkomitmen terus bekerja keras untuk menjamin penyelenggaraan Pemilu 2019 agar dapat berjalan aman, lancar, dan damai.
Berbagai potendi karawanan telah dipetakan untuk dilakukan upaya penanganan secara profesional, dan berkelanjutan. Selain itu keberhasilan Polri, TNI dan seluruh elemen dalam pengamanan Pemilu Tahun 2014, serta pilkada serentak Tahun 2015, 2017, dan 208 mebjadi salah satu referensi penting dalam pengamanan Pemilu 2019. Karena itu disampaikan beberapa penekanan untuk dipedomani dan dilaksnakan.
Yakni, perkuat solidaritas dan sinergitas TNI dan Polri untuk memujudkan Pemilu yang aman, lancar dan damai, serta jaga netralitas dan hindari tindakan yang dapat mencederai netralitas TNI dan Polri dalam penyelenggaraan wetiap tahapan pemilu. Kedepankan langkah proaktif dengan mengoptimalkan deteksi dini untuk mengetahui dinamika yang berkembang, dan selanjutnya dilaksanakan upaya pencegahan serta penanganan secara dini.
Dorong seluruh elemen KPU, Bawaslu, Caleg, Parpol dan masa pendukungnya, pemda, media, tokoh masyarakat, werta pengawas Pemilu indenpeden untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diemban sesuai peraturan yang berlaku. Gelorakan deklarasi Pemilu damai di masing-masing wiayah dengan mengikutsertakan elemen-elemen yang terlibat dalam penyelenggaraan pemiu.
Susun rencana pengamanan secara detail dan laksanakan pengamanan, termasuk dalam menghadapi situasi kontinjensi. ”Lakukan penegakan hukum secara profesional dan proporsional, baik terhadap dugaan tindak pidana pemilu yang diselenggarakan melalui Sentra Gakkumdu maupun potensi pelanggaran hukum lainnya, untuk mebjamin stabilitas kamtibmas yang kondusif,”katanya.sn)