SAMIN-NEWS.com, PATI – Dari 22 orang pedagang yang harus melakukan test ulang dengan serum, ternyata 10 orang di antaranya reaktif. Dengan demikian, mereka secara personal pun diberikan penjelasan oleh salah seorang tim, dr Luther Selawa yang juga Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan & Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Pati.
Kendati demikian, ada salah seorang di antara mereka yang tidak sependapat bahwa hasil testnya reaktif. Sebab, tiap hari baik saat di rumah maupun berjualan di pasar selalu memakai masker, mencuci tangan dan prinsipnya selelu menjaga kebersihan sehingga dia tidak percaya dengan hasil testnya itu.
Apalagi, ketika diberi penjelasan lebih lanjut tentang apa yang harus dilakukan semakin tidak bisa menerima dengan berbagai alasan. Adapun yang harus dilakukan segera adalah hari ini juga masuk ke Hotel Safin, di Jl Diponegoro Pati bersama yang hasil test serum-nya reaktif lainnya, karena besok pagi Kamis (4/6) harus menjalani test swab.
Tanpa penjelasan apa pun lebih lanjut perempuan itu langsung meninggalkan tempat test, dan tidak diketahui ke mana perginya. Dengan kejadian tersebut, maka dr Luther Selawa tetap sesuai prosedur, bagi yang reaktif tetap harus menjalani test swab, karena meskipun harus menjalani test itu belum tentu hasilnya positif.
Sebab, katanya, kondisi reaktif tersebut bisa saja karena faktor lain sehingga bukan dalam arti mesti positif Covid-19. Sehingga selesai menjalani pemeriksaan juga disarankan untuk menjalani isolasi mandiri, untuk berjaga-jaga agar jika hasil test swab menunjukkan kondsi lain, tapi test itu tidak bisa hanya dilaksanakan satu kali.
Akan tetapi harus dilaksanakan sampai dua kali, dan untuk menunggu hasilnya paling lambat membutuhkan waktu lima hari. ”Hal tersebut harus diikuti test swab untuk kali kedua, dan jika hasilnya sama, semisal positif Covid-19 maka yang bersangkutan harus menjalani perawatan di rumah sakit dengan standar perawatan sebagai pasien positif terpapar Covid-19,”paparnya.
