Simulasi New Normal pada Objek Wisata di Pati belum Diterapkan

SAMIN-NEWS.com, PATI – Tatanan kenormalan baru atau ‘New Normal’ di destinasi wisata belum diuji coba di Provinsi Jawa Tengah, terlebih di Kabupaten Pati. Uji coba akan dilaksankan Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah pada hari Senin  (8/6) hari ini di Candi Borobudur.

“Kemungkinan bisa juga. Karena hasil rapat kemarin, Disporapar Provinsi se-Jawa Tengah itu pada tanggal 8 Juni itu simulasi di Candi Borobudur, ini untuk uji kenormalan baru pada aspek objek wisata,” kata Kabid Destinasi Wisata pada Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Joko Prasetyo kepada Saminnews, Senin (8/6/2020).

Akan tetapi, secara detail informasi dari simulasi di Candi Borobudur itu belum diterima oleh pihak Dinporapar Pati. Dengan demikian, masih menjadi tanda tanya terkait penerapan New Normal pada aspek Pariwisata, yang khususnya di wilayah Pati, terang Joko.

Selain itu, pihaknya menyebut yang melakukan simulasi oleh petugas borobudur sendiri. Atau  dimungkinkan yang berdekatan, mereka akan melihat bagaimana dan apa saja yang dipersiapkan dan dilakukan sebelum dibuka secara resmi.

Pengelola objek wisata, dengan begitu dalam praktisnya bisa menilai kasat mata sendiri terkait persiapan yang dilakukan oleh pihak pengelola Candi Borobudur. Yang notabenenya merupakan objek wisata sekaliber internasional.

“Simulasi yang melakukan hanya pengelola borobudur saja, dalam rangka kesiapan New Normal, dan yang lain mau liat sendiri juga gak papa,” imbuhnya.

“Namun pengelola (objek wisata) lain bisa antisipasi apa saja yang harus disiapkn  akan terjadi perbedaan saat penanganannya, dengan obyek yang lain. Karena Borobudur kan obyek intrnasional akan lebih banyak hal-hal yang harus disiapkan dalam menerima kunjungan wisatawan dibanding dengan obyek wisata yang lain,” tandasnya.

Simulasi, yang dimaksud di sini hanya dilakukan oleh pihak internal pengelola Candi Borobudur. Terkait apapun itu yang bersinggungan dengan kesiapan pengelola objek wisata. Dan paling tidak, dari hal tersebut bisa menjadi percontohan agar diterapkan pada objek wisata yang lain, dan dalam hal ini juga bisa di Kabupaten Pati.

Previous post Gugus Tugas Tepis Kabar Karyawan Perusahaan Makanan di Pati Positif Covid-19
Next post 145 KK Terima BLT Dana Desa di Margotuhu Kidul

Tinggalkan Balasan

Social profiles