Banyak yang Takut Menjalani Rapid Test

SAMIN-NEWS.com, PATI – Munculnya sejumlah pendapat dari beberapa kalangan masyarakat agar para perempuan pemandu karaoke di Pati juga diharuskan menjalani Rapid Test, ternyata membuat nyali mereka ciut. Dengan kata lain, kendati test tersebut baru digagas pihak lain justru mereka sudah merasa takut sampai semalam banyak di antara mereka yang tidak hadir di tempat mereka selama ini bekerja.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun menyebutkan, bahwa kabar yang beredar di kalangan mereka akan dilaksanakan razia, dan di tempat itu pula mereka harus menjalani Rapid Test. Akibat informasi yang tIdak jelas sumbernya itu dipercaya oleh para pemandu, maka mereka lebih senang memilih untuk tidak berangkat kerja.

Dengan demikian, kondisi semalam memang membuat beberapa tempat karaoke juga sepi pengunjung karena pendampingnya tidak masuk kerja. ”Padahal yang benar masalah Rapid Test itu baru digagas dan belum tentu yang berkompeten sependapat untuk melaksanakan, atau juga sebaliknya banyak yang sependapat, dan tinggal menunggu kapan pelaksanaannya,”ujar Dahlan Suhud, salah seorang di antara mereka ketika dihubungi dan diminta tanggapannya berkait dengan masalah tempat hiburan karaoke.

Terlepas para pemandunya yang merasa takut atau apa pun alasannya, masih kata dia, tetap akan lebih baik jika pihak yang berwenang tetap melaksanakan Rapid Test terhadap mereka. Alasannya, karena para pemandu karaoke tersebut adalah sama-sama penjual jasa, sehingga dalam pelaksanaan pendampingan oleh yang membutuhkan jasanya tetap terjadi kontak dekat, terutama setelah berada di dalam ruangan.

Karena itu, untuk menjaga dan menghindarkan agar di antara mereka jangan sampai terjadi penyeberan virus Corona (Covid-19) baik oleh pengunjung, atau pun utamanya oleh para pemandu maka yang bersangkutan ini tetap harus menjalani Rapid Test. ”Jika akhirnya banyak di antara mereka yang takut masuk kerja, maka yang ada saja diharuskan untuk menjalani test tersebut,”tandasnya.

Terpisah penanggung jawab paguyuban karaoke di Pati, Zainal Musyafak tidak mengelak ketika ditanya berkait hal itu, karena masalahnya tidak hanya semata-mata ada di antara mereka yang merasa takut. ”Akan tetapi sampai saat ini, setelah kami minta informasi kepada para pemilik kondisinya memang masih sepi, karena sampai sekarang para pemandu yang dari daerah lain juga banyak yang belum datang, maka test tersebut jika mau dilaksanakan sekarang lebih baik ditunda,”imbuhnya.

Previous post Pemerintah Seperti Tak Bisa Membedakan Corona dan Influenza
Next post Bantuan Terdampak Covid-19, Dinsos Dorong Pemdes Mendata Pegiat Seni

Tinggalkan Balasan

Social profiles