Perempuan PSK Penghuni Lorong Indah Siap Menjalani Rapid Test

SAMIN-NEWS.com, PATI – Kendati belum ada kepastian dilaksanakannya Rapid Test terhadap para pemandu karaoke di Pati, tapi para perempuan warga penghuni kompleks Lorong Indah (LI) di Desa/Kecamatan Margorejo, siap jika sewaktu-waktu diharuskan pemerintah untuk menjalani test tersebut. Tujuannya tak lain, adalah demi kebaikan bersama agar para perempuan penghuni kompleks ini tidak tertular virus Corona (Covid-19) demikian pula para pengunjungnya.

Akan tetapi jika sudah menjalani Rapid Test jika hasilnya reaktif maka yang bersangkutan harus siap masuk ke karantina / isolasi. Dengan demikian, antara yang reaktif dan non-reaktif tidak berbaur atau campur aduk dalam kontak dekat sehari-hari, karena masing-masing saling tidak mengetahui, lebih-lebih adalah para pengunjung tapi sewaktu-waktu terjadi kontak dekat dengan mereka pun tak bisa dihindari.

Berdasarkan pertimbangan itu, kata Ketua RT Kompleks Lorong Indah (LI) Mastur, pihaknya tetap menjamin jika pemerintah mengharuskan para penghuninya menjalani Rapid Test, maka pihaknya semaksimal mungkin untuk mempersiapkan, berapa banyak yang harus menjalani test itu. ”Mengingat hal tersebut adalah untuk kepentingan bersama, apa salahnya kalau masalahnya disampaikan secara terbuka,”ujarnya.

Maksudnya, masih kata dia, jika para penghuni kompleks ini harus menjalani tes tersebut karena tujuannya memang biar ada penanganan lebih lanjut oleh pemerintah bila dari hasil test ada yang reaktif. Selain itu, siapa penghuni yang reaktif juga bisa segera menjalani isolasi, meskipun yang reaktif rapid sebagaimana penjelasan yang diterima, hal itu belum tentu positif terpapar Covid-19.

Di kompleks LI ini, soal antsipasi terhadap kemungkinan berkembangnya dan ancaman penyakit selalu ada pihak yang melakukan pendampingan yang maksudnya tak lain, adalah untuk melakukan pencegahan jika penyakit tersebut mempunyai sifat menular. Semisal, untuk penyakit HIV/AIDS, sampai saat ini masih terus berlangsung pendampingan dan upaya pencegahan oleh sejunlah LSM yang peduli terhadap kondisi para perempuan di LI.

Karena itu, jika pertumbuhan dan perkembangan HIV/AID selama ini tidak terjadi lonjakan karena sudah ada antisipasi sejak dini, yaitu baru saja gejala yang bersangkutan sudah diharusnya untuk berhenti praktik agar tidak terjadi penularan. ”Demikian pula, untuk Covid-19 ini jika dilakukan test sesuai protokol kesehatan tentu akan lebih aman, dan tidak menyebabkan terjadinya penularan,”imbuh Mastur.

Previous post Bantuan Terdampak Covid-19, Dinsos Dorong Pemdes Mendata Pegiat Seni
Next post Saat Pandemi, Akad Nikah di Pati Dibatasi 8 Pasangan per Hari

Tinggalkan Balasan

Social profiles