SAMIN-NEWS.com JEPARA – Minggu (14/6) siang kemarin, Jepara kian memerah dengan penyebaran virus Corona (Covid-19) sehingga Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 setempat kembali merilis positifnya kasus itu. Yakni, jumlah yang diumumkan mencapai 14 orang, dan jumlah yang sama juga diumumkan sehari sebelumnya, Sabtu (13/6) lalu.
Mereka masing-masing berasal dari Kecamatan Welahan (4 orang), Kedung (4 orang), Jepara Kota (2 orang), Mlonggo (1) dan Kecamatan Batealit (3 orang). Sehingga jumlah total yang terjangkit virus tersebut di Jepara mencapai 79 orang, tapi dua di antaranya warga Kabupaten Demak sehingga jumlah warga Jepara yang terpapar Covid-19 adalah 77 orang.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Jepara, dr M Fakhruddin kepada awak media. ”Penambahan itu berasal dari hasil pemeriksaan Rapid Diagnostic Test (RDT) masal di pasar dan fasilitas umum serta hasil tracing atau kontak dekat dengan pasien yang terkonfirmasi positif Covid,”ujarnya.
Dari jumah 14 orang tersebut, katanya lebih lanjut, berasal dari Kecaatan Welahan adalah atas nama AA (12 th), MFR (42 th), MT (16 th), dan Ny M (60 th). Sedangkan dari Jepara Kota, adalah M (61 th) dan S (66 th).
Sementara dari Kecamatan Batealit yang diumumkan kemarin (Minggu) siang adalah Ny S M (46 th), Ny R (54), dan Ny S (58). Untuk pasien dari Mlonggo adalah MSB (60), NH (31 th), dan Ny S (52).
Bertambahnya 14 kasus baru ini, maka GTPP Covid-19 langsung melakukan tracing atau penelusuran kontak dekat pasien bersama Satgas Kecamatan dan Desa dengan melibatkan Polsek, Koramil dan Satpol PP setempat. Selain itu juga melakukan penyemprotan disinfektan oleh Tim Dekontaminasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara.
Menurut M Fakhruddin, penulusuran kontak dekat ini tidak mudah karena untuk melacak siapa saja yang selama 14 -20 hari melakukan kontak dengan pasien, kadang terkendala dengan adanya warga yang tidak mau terbuka.
Karena itu, semua orang yang pernah kontak erat pada zona inti akan dilakukan pemeriksaan swab, untuk memastikan yang bersangkutan tertular atau tidak. ”Mereka harus menjalani isolasi mandiri dengan pengawasan Satgas Desa, sampai dipastikan bahwa mereka tidak tertular,”tandas M Fakhruddin.(had)