Anggota Komisi B DPRD Pati dari F-PDIP, Noto Subiyanto.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI – Anggota Komisi B DPRD Pati dari F-PDIP Noto Subiyanto mengingatkan, siapa pun dan atas nama apa pun mulai saat ini jangan mendorong-dorong, memprokasi, dan melakukan ujaran kebencian yang hanya akan menimbulkan perpecahan di antara mereka. Lebih-lebih rakyat Pati, tidak perlu diprovokasi, mereka sudah tahu mana yang baik dan tidak baik kalau urusan soal pemerintahan.
Apalagi, tidak hujan tidak ada angin sudah bermunculan kelompok yang memprokasi rayat dengan gerakan Tagar Ganti Presiden Tahun 2019. Karena itu, jika atas tindakan provokatif tersebut muncul kelompok atau pihak lain yang bereaksi keras dan semata-mata demi menjaga tetap utuhnya kesatuan dan persatuan, serta terciptanya rasa aman dan damai di republik ini tentu sudah semestinya.
Karena itu, lebih lanjut kata anggota anggota Dewan yang bersangkutan, jika gerakan itu sudah bermunculan di DKI maupun di daerah lain, hal tersebut tidak perlu di bawa-bawa ke Pati. Sebab, untuk pergantian Presiden sudah diatur secara jelas dan tegas melalui proses konstitusi, yaitu Pemilu Presiden 17 April Tahun 2019.
Dengan demikian, tanpa harus diajak-ajak secara provokatif, rakyat ini sudah tahu bahwa akan berlangsung Pemilu Presiden yang sudah dijadwalkan oleh KPU. ”Mengapa kelompok yang waton sulaya itu tidak sabar menunggu sampai berlangsungnya pelaksanaan pemilihan. ”Secara konstitusi Pak Jokowi ini masih sah sebagai Presiden RI, dan itu sama saja dengan simbol negara yang baru akan berakhir masa jabatannya sekitar Oktober 2019,”ujarnya.
Melihat dan menyadari kondosi tersebut, katanya lebih lanjut, seharusnya rakyat diajak untuk menghormati konstitusi, sehingga pada saat pemilihan nanti agar benar-benar diajak memilih presiden yang dipercaya oleh rakyat. Bukan sebaliknya, baru proses tahapan pendafataran calon seolah-olah sudah merasa sebagai presiden beneran.
Belajarlah dari sejarah, karena sudah cukup rakyat ini dibentur-benturkan dengan kepentingan politik yang hanya memecah belah. Akan tetapi, kelompok-kelompok yang demikian ini, justru dengan sadar sengaja menjadikan rakyat sebagai alat untuk bisa meraih kekuasaan, sehingga belum apa-apa sudah meributkan hal-hal untuk memancing emosi mereka.
Melihat hal-ha; seperri itu, pihaknya akan hadir sebagai perwakilan lembaga yang sebentar lagi akan melakukan Aksi iDamai Pati Ramah di Alun-alun Simpanglima Pati. Kelompok tersebut menamakan diri sebagai Kolasi Masyarakat Pati Aman Kondusif (Kompak), sehingga mereka pun diminta untuk tetap menjaga kondusivitas Pati.
Jika hal tersebut sebagai upaya antisipasi, agar Pati tidak terkena imbas politik gerakan Tagar Ganti Presiden Tahun 2019, hendaknya benar-benar konsekuen dan konsisten. ”Yakni, untuk mengajak seluruh rakyat menggunakan halnya memilih Presiden dan Wakil Presiden pada Pilpres yang sudah dijadwalkan KPU, 17 April Tahun 2019,”imbuh Noto Subiyanto.(sn)