Lampu penerengan bertiang tinggi yang semula ditemoatkan di pulau jalan sisi timur ujung barat Jalur Lingkar Selatan (JLS) Pati, di Desa Sokokulon, Kecamatan Margorejo, kemarin berhasil dipindahkan di pula jalan sisi barat lokasi sama. Sebab, untuk pulau jalan sisi timur menjadi lokasi Taman Ikan Bandeng yang pelaksanaan pekerjaannya terus berlanjut.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI – Satu titik lampu bertiang tinggi yang selama ini menerangi ujung barat Jalur Lingkar Selatan (JLS) Pati, dan terpasang di pulau jalan sisi timur, Senin (3/9) kemarin berhasil digeser ke pulau jalan sisi barat di lokasi yang sama. Hal itu menyusul lokasi semula kini tengah dibangun Taman Ikan Bandeng raksasa, dan diharapkan bisa menbjadi ikon Pati.
Untuk pemindahan dan pemasangan alas fondasi atau umpak dan lingkaran pengamannya dilakukan oleh rekanan pemenang tender proyek tersebut. Sebab, hal itu menjadi sub-bagian pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh rekanan yang bersangkutan di luar pekerjaan utama, yaitu pembangunan Taman Tugu Ikan Bandeng berukuran besar.
Hal itiu dibenarkan Kepala Bidang (Kabid) kebersihan dan Pertamanan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati, Noor Azid. Pembangunan fasilitas umum tersebut dipercayakan pada rekanan setempat, dan diharapkan dalam melaksanakan pekerjaan itu sampai sekarang belum menghadapi kendala yang berarti, karena masih lancar-lancar saja.
Apalagi, untuk hari kalender pelaksanaan sesuai kontrak pun berlangsung hingga akhir Desember mendatang, sehingga pihaknya optimistis hal itu akan bisa tuntas sesuai target waktu. ”Selain ada beberapa sub pekerjaan pokok pembuatan replika ikan bandeng yang terpasang pada ketinggian tertentu juga ada pekerjaan pembuatan taman di bawahnya,”ujarnya.
Menjawab pertanyaan, Noor Azid menambahkan, khusus replika ikan bandeng berukuran cukup besar tersebut menggunakan bahan sejenis alumunium yang bila terkena pantual sinar lampu pada malam hari bisa berkelip-kelip. Karena itu, dari kejauhan replika ikan yang menjadi salah satu produksi lahan tambak di Pati, sudah kelihatan kekhasannya.
Dengan demikian, bagi pendatang yang baru kali pertama melintas di Pati jika suatu saat melintas lagi sudah mengenal daerah ini. Lagi pula, pemasangan replika ikan bandeng dan taman dipilih lokasi penempatannya di ujung JLS, hal tersebut juga sekaligus sebagai penanda bahwa perjalanan mereka sebentar lagi akan memasuki Kota Pati tdrutama yang melintas dari barat.
Sebaliknya yang dari timur juga bisa mendapat petunjuk, bahwa perjalanan mereka akan meninggalkan Kota Pati. Untuk mendapatkan tingkatan unsur artistik pada replika tersebut, maka pada sebagian tubuh ikan itu, atau tepatnya p[ada bagian perut juga ditunjang dengan unsur keindahan seni logam atau kolase.
Pada bagian tersebut terdapat rangkaian kolase yang menggambarkan sejumlah peralatan untuk proses produksi budidaya ikan jenis itu, dan juga alat-alat produksi untuk pengolahannya. ”Dengan demikian penggambaran visualisasi replika tersebut, tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung maupun pendatang yang melintas di ujung barat ruas JLS Pati itu.”(sn)