SAMIN-NEWS.com, PATI – Pada awalnya para atletik atau masyarakat Pati yang tiap hari berolahraga dengan memanfaatkan lintasan atletik Stadion Joyo Kusumo Pati, pernah terbesit harapan akan mempunyai fasilitas baru yang akan segera dibangun. Sebab, lintasan lama selama ini jika diterpa sinar matahari selalu berdebu, sehingga hal itu sangat mengganggu karena pelapis permukaan lintasan bukan lagi berupa serbuk dari gilingan pecahan genteng maupun serbuk batu merah melainkan berupa tanah biasa.
Akibatnya, jika tiap pagi atau sore hari saat mereka memanfaatkan lintasan tersebut untuk berlatih kemudian tiba-tiba bertiup angin dari beberapa penjuru, maka lapisan tanah pada lintasan tersebut pun berubah menjadi debu yang berterbangan. Dengan demikian, jika hal itu terjadi sewaktu-waktu berlatih maka yang mereka hirup bukan udara yang segar,melainkan tebaran debu, dan harapan untuk dibangunnya fasilitas tersebut sekarang pun pudar.
Sebab, kata beberapa atlet ketika ditemui tengah beristirahat mengungkapkan kekecewaannya di satu sisi, tapi di satu sisi juga berupaya untuk memahami kondisi yang ada. ”Maksudnya Pemerintah Kabupaten Pati sesuai informasinya yang kami terima ternyata membatalkan pembangunan lintasan atlet dan lebih mengutamakan pembangunan lapangan rumputnya,”ujar salah seorang di antara mereka, Nanda Agusta.
Apalagi, masih kata dia, pembatalan itu dilakukan pihak yang berkompeten karena alokasi anggarannya diprioritaskan untuk penangan Covid-19. Karena itu, yang tetap berlanjut pembangunannya adalah lapangan rumput, tapi jika tidak ada langkah persiapan untuk antisipasi mulai sekarang, maka rumput-rumut lapangan itu setelah selesai dikerjakan akan menjadi kotor oleh debu lintasan yang berterbangan ditiup angin.
Dengan kata lain, meskipun tudak jadi dilaksanakan pembangunan lintasan tapi paling tidak pelapis bagian atas segera diberi pelapis baru menggunakan material pecahan genteng maupun batu merah yang digiling sesuai kebutuhan. ”Dengan material tersebut, debu pasti akan hilang karena material itu meskipun angin bertiup tidak akan berterbangan, apalagi jika dipadatkan menggunakan mesin penggilas,”tandasnya.
Terpisah sakah seorang personel yang bertanggung jawab pada pemanfaatan fasilitas Stadion Joyo Kusumo, ketika ditanya berkait hal tersebut tidak mengelak sehingga upaya mengatasi hal tersebut secara sementara, adalah menggunakan materail gilingan bekas pecahan genteng atau gilingan batu merah. ”Akan tetapi, jika nanti lintasan tersebut jadi dibangun memang harus dibongkar atau dicor dengan beton rabat sebagai landasannya, dan besok kalau jadi dibangun tinggal melanjutkan hanya atlet yang berlatih dilintasan tersebut tentu merasakan timpauan landasan yang terlalu keras,”papar yang bersangkutan.