Dinas Pertanian Siap Keluarkan Rekomendasi Kelompok Tani Beli Solar Bersubsidi

Seorang petani di wilayah Pati utara tengah mengecek jerigen isi solar untuk mesin diesel penyedot air yang akan dialirkan ke areal persawahannya, untuk ditanami padi di musim kemarau seperti saat ini.(Foto:SN/dok)


SAMIN-NEWS.COM  PATI – Pembatasan pembelian bahan bakar jenis solar bersubsidi dalam kondisi musim kemarau seperti sekarang bagi para petani tentu cukup menyulitkan, karena mereka memilih untuk tetap menanam padi. Sedangkan kebutuhan air hanya bisa mengaliri areal persawahannya hanya bisa dilakukan dengan cara memompa mengunakan mesin pompa air, sehingga ketersediaan bakar utamanya solar menjadi tuntutan jika tidak ingin gagal panen.
Berdasarkan pertimbangan dan kondisi seperti itu, Dinas Pertanian Kabuaten Pati siap memberikan rekomendasi pembelian bahan bakar tersebut di SPBU terdekat. Akan tetapi syaratnya juga tidak bisa dilakukan secara perorangan, melainkan harus melalui kelompok masin-,masing dengan sejumlah persyaratan yang juga harus ditentukan.
Tujuannya, kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pati, Muchtar Efendi, untuk menghindarkan agar surat rekomendasi tersebut tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan langsung dengan bercocok tanam. Karena itu, pembelaian bahan bakar tersebut harus diatur agar benar-benar tepat sasaran dan sesuai kebutuhan.
Dengan demikian, syarat utama yang harus dipenuhi untuk bisa mendapatkan rekomendasi yang dikeluarkan pihaknya, adalah para petani yang tergabung dalam kelompok tani. ”Melalui kelompok itulah, kami bisa mengetahui berapa luas areal persawahan yang saat ini ditanami padi dan akan diketahui pula berapa kebutuhan bakar yang harus disediakan untuk mesin pompa airnya,”ujarnya.
Dari sisi mesin pompa tersebut, katanya lagi juga masih harus dihitung berapa PK kekuatannya sehingga akan diketahui berapa jam mesin pompa itu harus dihidupkan dalam menyedot air, untuk areal tanaman padi sesuai luasannya. Ketentuan tersebut harus sebagai syarat yang harus dipenuhi, agar kelompok tani yang mengajukan permintaan rekomendasi benar-benar bisa terpenuhi haknya.
Karena itu, pihak SPBU juga diimbau untuk tidak mempersulit kelompok tani pembeli yang membawa dan menunjukkan rekomendasi dari pihaknya. Jika mereka pada musim kemarau ini tetap menanam padi, karena hal itu sudah menjadi kebiasaan dengan pertimbangan di sekitar areal persawahannya terdapat alur kali.
Akan tetapi untuk bisa menaikkan air tersebut ke areal persawahan satu-satunya hanya dengan cara dipompa, sehingga pada musim tanam (MT) ketiga ini mereka memilih tidak menanam palawija meskipun mereka tahu hal itu berisiko mengalami kekeringan. Karena melalui upaya pompanisari, maka yang memang benar-benar sangat dibutuhkan adalah bahan bakar untuk mesin pompa.
Apalagi, petani yang masih banyak menanam padi pada musim kemarau seperti sekarang adalah di wilayah Pati utara. ”Sedangkan yang lainnya bisa ditemui pula di wilayah Kecamatan Kota Pati, dan Kecamatan Margorejo yang sampai saat ini masih mendapat suplai air dari Waduk Gembong, tapi biasanya sesudah Agustus sisa air hanya untuk kepentingan pembasahan konstruksi bangunan waduk,”imbuh Muchtar Efendi.(sn)

Previous post Eddy Siswanto; Menyarikan Kembali Sejarah Suku Bangsa Tionghoa di Indonesia
Next post Penyaluran Bansos Rastera Tinggal September

Tinggalkan Balasan

Social profiles