Wakil Bupati Saiful Arifin dalam tampilan pakaian adat Pati.(Foto:SN/dok)

SAMIN-NEWS.COM  PATI – Jika tidak mulai sekarang kapan lagi? Itulah yang menjadi obsesi Wakil Bupati Saiful Arifin yang Rabu (22/8) pekan depan genap satu tahun mengemban tugas sebagai pimpinan kedua di Pati dalam masa lima tahun mendatang, untuk mewujudkan Pati benar-benar sebagai daerah tujuan para pemilik usaha yang hendak berinvestasi.
Dengan latar belakang sebagai pengusaha muda yang sukses di Jakarta, tentu mempunyai segudang pengalaman yang selama ini menjadi koleganya, untuk melirik Pati yang paling lengkap sumber daya alamnya mulai dari laut, pertanian dan perkebunan. Sehingga ke depan selalu terbuka kesempatan bagi investor bersama masyarakat hendak memajukan sektor usaha di Pati.
Hal tersebut diungkapkan dalam bincang ringan memaknai arti kemerdekaan yang harus direfleksikan dalam kerja nyata, dengan tujuan akhir tentu tercapainya tingkat kesejahteraan warga.  Karena itu, ketika tampil dengan busana adat untuk kali pertama di jajaran pemerintahan hal itu terselip sebuah kebanggan sebagai Wong Pati sehingga bekerja menjadi etos yang harus dijunjung tinggi.
Kendati lobi-lobi dengan para kolega terus dilakukan, tapi dalam satu tahun waktu yang sudah dilewati dia sadar jika hasilnya belum maksimal. ”Akan tetapi upaya untuk menangkap peluang sebuah kegiatan usaha yang harus melibatkan langsung masyarakat kini terus dirintis, dan salah satu di antaranya adalah membuka usaha peternakan ayam,”ujarnya.
Sebab, katanya lagi, perputaran keuangan dalam membuka kegiatan usaha tersebut secara nasional tiap tahun tidak kurang dari Rp 5 triliun rupiah. Akan tetapi hal itu sebagian besar masih dikuasai para pemilik modal besar, maka kini tengah diupayakan untuk bisa menerobosnya melalui badan usaha milik negara (BUMN).
Melalui upaya tersebut, maka Pati yang mempunyai potensi dalam usaha itu masih mempunyai peluang karena yang disyaratkan dia optimistis bisa memenuhi. Yakni, siap menggunakan bibit yang disiapkan perusahaan penyedia, dan untuk proses pemeliharaan dalam kurun waktu tertentu siap dipotong, serta pasar penampungnya pun siap .
Melihat potensi dan peluang pasar yang cukup terbuka, serta biaya produksi yang jelas dan juga harga jual produksinya, hal itu benar-benar sebuah peluang yang harus ditangkap. Jika hal itu bisa diwujudkan, dan investor lain yang mempunyai ketertarikan untuk berinvestasi di Pati maka peluang Pati ke depan pasti bisa mewujudkan pertumbuhan ekonomi secara signifikan.
Selebihnya dari itu, ketergantungan terhadap alokasi APBD sebesar Rp 2,5 triliun itu tidak perlu diuthik-uthik. ”Biar sesuai peruntukannya yang sudah direncakan dan ditetapkan,”imbuh Saiful Arifin.(sn)
Previous post Dinas Pertanian Bagikan Telur Kepada Penonton Karnaval
Next post Seniman dan Budayawan di Pati Disiapkan Dua Benteng Perlindungan

Tinggalkan Balasan

Social profiles