Yang muda-Yang Tua, Dandim 0718 Pati Letkol Arm Arief Darmawan -Veteran Perang Kemerdekaan RI Soekarno Lilik.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI – Ini pesan singkat kepada kalangan muda yang disampaikan Veteran Perang Kemerdekaan RI (1945-1949), Soekarno Lilik pada kesempatan Malam Taptu di bawah patung kebesaran Jenderal Sudirman, di halaman depan Gedoeng Djoeang Pati semalam. Pesan tersebut tak lain, agar kalangan muda para anak-cucu dan cicit untuk tetap meneruskan perjuangan sebagai anak bangsa sebagai pewaris sah Republik ini.
Pesan tersebut sebagaimana terpatri di monumen perjuangan Teroeskan yang tetap tegak berdiri, di halaman sisi kanan depan Hotel Pati, tepat di depan Gedoeng Djoeang. Di hotel inilah pada masa Perang Kemerdekaan menjadi markas Para Pelajar, dan beberapa di antaranya yang gugur dalam melawan penjajah kolonial Belanda, dalam upaya mempertahankan Kemerdekaan NKRI.
Dalam kesempatan sama, Dandim 0718 Pati, Letkol Arm Arief Darmawan pun minta kepada kalangan muda di era melenial dan era digital ini jangan sampai kehilangan rasa patriotisme demi tetap tegak dan utuhnya NKRI. Sebab, patriotisme selamanya akan melekat pada diri setiap individu anak bangsa di negara yang berdaulat penuh.
Karena itu di era apa pun kalangan muda harus tetap menjaga semangat dan patriotismenya, untuk terus berkarya dalam mengisi kemerdekaan dengan karya nyata sesuai bidang serta keahlian mading-masing . ”Dengan demikian kemerdekaan yang dipersembahkan para pejuang yang telah gugur sebagai kusuma bangsa tidaklah sia-sia,”ujarnya.
Mengingat hal tersebut, katanya lagi, pada momentum peringatan HUT Ke-73 Kemerdekaan RI yang tiap tahun selalu kita rayakan, hendaknya terus menerus diisi dengan karya nyata terutama oleh generasi di era digitalisasi. Karena di era ini, para generasi ini tetap tidak akan kehilangan momentum untuk selalu berjuang demi tercapainya kemajuan republik yang sama-sama kita cintai.
Dengan demikian, kesempatan tersebut juga jangan sampai disia-siakan maka membutuhkan semangat untuk saling bahu membahu dalam bingkai kesatuan dan persatuan yang pada muara akhir adalah tercapainya kesejahteraan masyarakat yang abadi. ”Itulah momentum makna dalam setiap tahun kita selalu memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang kita cintai.”
Kiai Happy Irianto dari Kelompok Gusdurian Pati, ketika diminta tanggapannya mengatakan, berbagai rangkaian yang dilakukan masyarakat dalam menyambut dan memeriahkan HUT kemerdekaan ini maupun apa yang dilakukan di luar kesempatan itu, tentu belum berarti apa-apa. Aplagi jika dibanding dengan perjuangan dan pengorbanan para pahlawan dalam mempersembahkan kemerdekaan yang sekarang bersama-sama kita nikmati.
Sebagai imbal-balik atas pengorbanan para suhada tersebut sudah berang tentu bisa memaknai apa yang menjadi cita-cita para pendahulu yang sudah rela berkorban jiwa dan raga mempersembahkan kemerdekaan yang menjadi cita-citanya. ”Cita-cita itulah yang harus kita teruskan dalam mengisi kemerdekaan ini, untuk saling berdampingan, menghargai, dan menghormati sesama anak bangsa apa pun latar belakang suku, ras dan agamanya sebagai suatu karunia-Nya.”(sn)