SAMIN-NEWS.com, PATI – Menyadari benar belum semua murud bisa mengusai alat komunikasi untuk mengikuti pembelajaran sistem jarak jauh (daring), maka langkah yang diambil pihak Sekolah Dasar (SD) Kalimulyo 01, Kecamatan Jakenan adalah sangat tepat. Yakni, dengan menopangnya memberi/membagikan buku ajar sesuai tingkatan kelas masing-masing.
Memasuki hari hari kelima Tahun Jaran Baru 2020/2021 Jumat (17/7) hari ini, pembagian buku ajar secara bergilir mulai dilakukan oleh SD yang bersangkutan, yaitu dimulai dari murid baru Kelas I sebanyak 16 anak dan Kelas II. Untuk pembagian buku ajar itu harus dilakukan oleh orang tua murid bersama putra-putrinya, dan hal itu disertai dengan pembagian tugas yang harus dikerjakan di rumah.
Karena itu, kata sala seorang guru agama yang mengampu Kelas VI, Muhhammad Iswari, para orang tua harus tetap mendampingi belajar putra-putrinya di rumah, termasuk memberikan pemahaman akan tugas yang harus dikerjakan oleh Kelas I, misalnya. ”Tugas tersebut nanti juga akan diberikan melalui WA grup, karena tiap-tiap kelas sudah mempunyai grub tersendiri,”ujarnya.
Demikian pula, lanjut dia, cara mengerjakan tugas bisa langsung dilakukan melalui fasilitas android tersebut tapi juga bisa secara tertulis. Hasilnya bisa dikumpulkan menjadi satu kemudian diantar ke sekolah oleh salah satu orang tua murid, karena tidak mungkin anak-anak berangkat sendiri ke sekolah karena lokasi sekolahnya di pinggir jalan raya Jakenan-Winong.
Melalui bantuan buku ajar tersebut, tidak semua sistem pembelajaran harus dilaksankan dengan sistem daring mengingat kemampuan anak-anak dalam mengoperasikan alat komunikasi itu masih terbatas. Lebih-lebih bagi murid Kelas I, II, dan III, sehingga sistem pembelajaran jarak jauh tetap bisa berlangsung dengan maksimal di kalangan anak-anak meskipun tidak melalui sistem zoom yang diberlakukan di sekolah ini.
Hal itu tentu berbeda dengan murid-murid tingkatan di atasnya, seperti Kelas IV, V dan VI sudah pasti akan mampu mencerna perintah dari guru kelasnya tapi yang masih kelas di bawahnya tetap membutuhkan pendampingan oleh para orang tua meskipun sudah ditopang buku ajar. ”Jika kami berjaga-jaga di depan adalah untuk mengatur agar orang tua beserta putra-putri saat mengambil buku tidak terjadi kerumunan, maka perlu diatur untuk menghindari terjadinya kerumunan ,”imbuhnya.