Beberapa Warga Rapid Test di Puskesmas Margorejo

SAMIN-NEWS.COM,PATI – Puskesmas Margorejo, Pati Sabtu (18/7) yang lalu melakukan rapid test terhadap beberapa warga setempat. Hal itu berdasarkan laporan yang diterima dari desa, yang sebelumnya diupayakan tracking atau pelacakan bagi yang dekat dengan seorang terpapar covid-19.

“jika mendapat laporan seorang terpapar covid-19 itu, keluarganya ditracking dan juga dirapid test. Jika kami (puskesmas) sendiri yang tracking dan rapid di bawah itu akan menjadi masalah dengan pemikiran dan anggapan masyarakat luas bahwa si A telah terkena,” kata Kepala Puskesmas Margorejo Budho Legowo, Senin (20/7/2020).

Dalam kegiatan rapid test oleh pihak kesehatan atau puskesmas dengan menggunakan pakaian lengkap Alat Pelindung Diri (APD) seperti seorang astronot. Dengan demikian, rapid test di lingkungan penduduk akan memicu keresahan. Oleh sebab itu, disarankan dan diarahkan agar keluarga atau salah satu penduduk rapid di tempat puskesmas untuk menghindari hal itu.

Dalam keterangannya, pihaknya menyebutkan terdapat beberapa warga dari 3 (tiga) desa di Kecamatan Margorejo yang melakukan rapid test. “dari Desa Bumirejo, Sukoharjo serta terakhir Desa Jambean. Dan nanti jika ditemukan reaktif, maka selanjutnya yang bersangkutan dibawa ke Hotel Kencana untuk proses Isolasi yang telah disiapkan pemerintah. Namun jika tidak, yang bersangkutan harus tetap isolasi mandiri di rumah sampai jumlah hari yang telah ditentukan itu,” imbuh Budho Legowo.

Akan tetapi, pihaknya secara pasti berapa jumlah warga yang mengikuti rapid test dari puskesmas itu tidak diketahui. Pasalnya, bawahannya belum melaporkan tertulis atau memberi laporan terkait hal itu. Namun, pihaknya menyebut data awal yaitu pada tiap keluarga terdiri dari 5 (lima) orang.

“namun juga perlu diketahui, bahwa tiap keluarga tidak selalu jumlahnya pasti sama. Bisa kurang, bahkan bisa lebih bagi keluarga besar. Dan yang telah di rapid baru 10 orang, masih belum ada yang datang,” tandasnya.

Jika menurut hasil rapid test itu positif, maka upaya tracking juga diperluas lagi. Tergantung seberapa banyak komunikasi dan interaksi dekat dengan yang bersangkutan. Serta sesuai prosedur, lanjutnya akan diuji lanjutan berdasarkan dengan swab test. Karena, hasil diagnosa tersebut keakuratannya lebih tinggi daripada uji rapid test.

Previous post Pekerjaan Jembatan Tegalombo Wewenang PU Pati
Next post E-Koran Samin News Edisi 20 Juli 2020

Tinggalkan Balasan

Social profiles