Pelaksanaan pekerjaan pembangunan taman di ujung barat Jalur Lingkar Selatan (JLS) Pati, di Desa Sokokulon, Kecamatan Margorejo, Pati.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI – Kendati kurang dari dua pekan sejak dimulainya pelaksanaan pekerjaan pembangunan taman di ujung barat Jalur Lingkar Selatan (JLS) Pati, tepatnya di Desa Sokokulon, Kecamatan Margorejo, Pati, sampai sekarang progresnya benar-benar maksimal. Sebab, sampai hari ini sudah mencapai sekitar 15 persen.
Hal tersebut menyusul telah dilaksanakannya pekerjaan pengecoran beton, tidak hanya pada fondasi dasar tapi pada bagian empat tiang bulat. Konstruksi itu untuk menyangga peletakan patung ikan bandeng raksasa yang akan menghiasi taman itu, selain kolam di bawahnya yang juga cukup besar meskipun untuk bagian itu belum dilakukan penggalian.
Sebagai warga masyarakat, kata salah seorang pemerhati fasilitas publik di Pati, M Hadi (47), tentu ikut bangga karena pemerintah kabupaten (pemkab) setempat benar-benar serius dalam upaya melakukan penataan kawasan wilayahnya. Apalagi, anggaran yang dialokasikan untuk keperluan itu juga besar karena mencapai Rp 3,8 miliar.
Dengan demikian, jika progres pelaksanaan pekerjaan itu bisa konsisten seperti pada tahap maka pertengahan Desember mendatang seluruh pekerjaan itu akan tuntas. ”Keuntungannya sudah pasti, pada malam penyambutan pergantian Tahun 2018 ke 2019, konsentrasi masa akan terpecah tidak hanya di pusat kota, tapi juga di kawasan wilayah Pati barat, yaitu di wilayah Kecamatan Margorejo,”ujarnya.
Sebab, katanya lagi, tak jauh dari lokasi tersebut menuju arah madsuk kota, tepatnya di perbatasan masuk Kota Pati juga terdapat fasilitas publik yang kini terus dioptimalkan upaya menarik pengunjung, yaitu Plasa Pragola Pati. Sehingga kawasan wilayah Margorejo, ada dua fasilitas publik yang cukup representatif.
Sisi lain yang membuat dia merasa lega, pelaksanaan pekerjaan taman itu tak lain rekanan pememang tender mulai terbuka, hal itu dengan telah dipasangnya papan proyek. Mengacu dari itulah maka progres pelaksanaan pekerjaan bisa dinilai maksimal, karena sejak dimulai hingga sekarang untuk bagian konstruksi dasar sudah dilaksanakan pembetonan.
Demikian pula, untuk nilai kontrak sebesar Rp 3,8 miliar juga terpampang jelas di papan proyek sehingga antara biaya dan capaian kualitas pada akhirnya nanti akan terlihat. Terlepas dari itu, di uju g JLS di Desa Sokokulon, pasti akan berkembang menjadi pusat berkumpulnya warga yang bisa menikmati suasana malam di lingkungan taman tersebut.
Jika melihat lingkungan sekitar bangunan utama yang juga dilakukan pengurukan atau peninggian, berarti khusus ruang publik pasti disediakan. ”Untuk itu, siapa pun yang nanti memanfaatkan fasilitas publik tersebut bisa bersama-sama ikut menjaganya, dan kepada rekanan pemenang bisa menyelesaikan tugasnya sesuai kontrak, tapi tetap menjaga kualitas dan mutu hasil kerjanya,”imbuh M Hadi.(sn)