Kepala Bulog Divre Jawa Tengah, M Sugit Tedjo Mulyono. (Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI – Dalam mempersiapkan penyaluran beras renteng atau beras kualitas premium kemasan 200 gram, mekanismenya diserahkan ke masing-masing Bulog Sub-Divre. Jika tidak ada perubahan rencana, penyaluran dan pengenalan perdana kepada konsumen dijadwalkan mulai Agustus mendatang.
tntu
Untuk awal penyaluran beras jenis itu dilakukan Bulog Divre Jawa Tengah di Semarang, tapi berikutnya akan dilimpahkan ke masing-masing Sub-Divre. Pertimbangannya, tentu kebutuhan beras tersebut bisa diproduksi tiap Sub-Divre, karena dari ketersediaan hasil penyerapan pengadaan tentu bisa diproses lagi untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Karena itu, kata Kepala Bulog Divre Jawa Tengah, M Sugit Tedjo Mulyono, ketika berkunjung ke Pati untuk mersmikan gudang Bulog baru di kompleks pergudangan 205, beberapa waktu lalu, tugas penyiapan beras tersebut diserahkan kepada Sub-Divre. Sehingga dari sisi kepentingan pendistrinbusian kepada konsumen, benar-benar dekat dengan konsumen.
Apalagi, Sub-Divre tentu mempunyai wilayah kerja beberapa kabupaten, dan di masing-masing wilayah tersebut tentu mempunyai gudang penyimpanan beras hasil serapan pengadaan. ”Dengan demikian, beras tersebut untuk bisa mendapatkan kualitas premium sudah barang tentu masih harus dilakukan proses lagi,”ujarnya.
Diminta tanggapannya berkait dengan kesiapan penyaluran beras renteng, Kepala Bulog Sub-Divre Pati, Muhammad Taufik menegaskan, pihaknya siap melaksanakan apa yang menjadi putusan atasan. Sehingga saatnya beras itu harus beredar ke konsumen benar-benar siap, karena salah satu maksudnya diproduksinya beras itu memang untuk memenuhi ketersediaan kebutuhan pangan.
Di sisi lain, dari harga juga mampu dijangkau oleh konsumen karena beras dengan kemasan 200 gram itu harga per bungkusnya hanya Rp 2.500. Keuntungannya jika konsumen hanya mampu menjangkau dengan daya beli satu bungkus, kebutuhan mereka tetap bisa dilayani sehingga tidak harus membeli dalam jumlah melebihi keterjangkauan daya beli masing-masing.
Dari uji yang sudah dilakukan, beras dengan kemasan per bungkus 200 gram tersebut jika ditanak menghasilkan nasi sebanyak tiga porsi untuk ukuran makan normal. Jika dalam keperluannya membutuhkan satu kilogram, maka harus membeli satu kilo atau lima bungkus kemasan dengan harga sama dengan kualitas beras medium, yaitu Rp 12.500.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka untuk memproduksi beras itu Sub-Divre tentu bisa memenuhi sesuai standar kualitas beras premium. ”Hanya untuk material kantong kemasannya, Sub-Divre mendapat alokasi dari perum,”tambahnya.”(sn)