Cilikan yang Tetap Berharga Mahal

Cilikan yang tetap laris manis di Pasar Wage atau Pasar Hewan Margorejo Pati dibanding yang dewasa.(Foto:SN/aed)

SAMIN-NEWS.com, PATI – Satu hari sesudah penyembelihan hewan kurban di Hari Raya Idul Adha, Sabtu (1/8) hari ini, harga ”cilikan” di Pasar Hewan Margorejo Pati justru tetap melejit dibanding yang dewasa. Khusus yang disebut terakhir harga jualnya kembali dipatok oleh para pedagang pengumpul, yaitu kembali ke harga pasar yang berlaku beberapa pekan sebelum lebaran.

Karena itu, transaksi untuk seekor sapi pejantan dewasa yang saat menjelang Idul Adha rata-rata mencapai kisaran Rp 23 juta s/d Rp 25 juta, tapi pada saat pasaran hari ini boleh dibilang hampir tak ada yang menyentuh. Sehingga para perantara atau blantik maupun makelar yang menjadi juru tawar hanya dilihat dari kejauhan oleh para peminat.

Mereka secara bergantian terus mempromosikan barang dagangannya dengan kualitas cukup bagus, dan hal itu bisa dilihat dari bentuk kaki maupun bagian pantatnya yang merupakan pusat daging, termasuk ada yang menyebutkan bahwa sapi tersebut adalah jenis Leumosin. ”Harga berani bersaing, cukup Rp 18.500.000,”tandas salah seorang blantik dengan masih menuntun seekor sapi yang terus berulang-ulang ditawarkan harganya.

Di sisi lain, sesama blantik ada yang mematok harga Rp 17 juta dan ada pula yang menawarkan Rp 17,8 juta tapi lagi-lagi mentok pada harga Rp 18 juta/ekor. Sedangkan jenis sapi pranakan yang sudah memasuki umur lebih dari satu tahun itu saat menjelang Lebaran Idul Adha, harganya sempat melonjak mencapai Rp 25 juta.

Akan tetapi, lagi-lagi calon pembeli belum tertarik untuk memutuskan menawarnya atau dengan kata lain di pasaran sehari setelah lebaran hanya sekedar datang ke pasar hewan untuk melihat-lihat. Dengan demikian, pada hari pasaran di Pasar Hewan Margorejo untuk pengunjung pasar masih tetap ramai tapi pembelinya belum maksimal, karena masih melihat situasi.

Dengan demikian, berbeda jauh bila dibanding cilikan yang juga ramai diperjualbelikan, dan bahkan harganya masih tetap bertahan karena tidak terpengaruh lebaran maupun sesudahnya. ”Harga cilikan ini masih berkisar Rp 10 juta hingga Rp 11 juta, karena kebanyakan calon pembeli adalah petani yang memang mengharap bisa mempunyai pekerjaan sampingan memelihara sapi,”ujar salah seorang calon pembeli dari Gembong, Wagiyo (51) menuturkan.

Previous post PT KIW Gerak Cepat Persiapkan Pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang
Next post Kekeliruan Panjang Lapangan Stadion Joyokusumo Sudah Dibetulkan

Tinggalkan Balasan

Social profiles