Pupuk Mutlak Dibutuhkan Para Petani Untuk Meningkatkan Produksi

SAMIN-NEWS.COM, PATI – Kebutuhan pupuk bagi para petani untuk  meningkatkan produksi tanamannya baik padi, palawija maupun tanaman perkebunan lainnya setiap kali musim tanam saat dibutuhkan memang harus tersedia. Karena itu untuk kekurangannnya sebisa mungkin diupayakan bisa memenuhinya, maka jangan sampai ada kelangkaan pupuk utamanya jenis urea setiap kali berlangsung musim tanam.

Mengingat hal tersebut pendistribusian pupuk oleh masing-masing lini agar benar-benar sampai di tingkat petani, tentu harus benar-benar sesuai kebutuhan dan jangan sampai terputus agar tidak menimbulkan gejolak.  Dengan demikian, pihak Dinas Pertanian benar-benar sudah menghitung berapa seluruh kebutuhan setiap kali musim tanam (MT) yang sudah dihitung berdasarkan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK).

Kepala Dinas Pertanian Kabuoaten Pati, Muhtar Effendi ketika ditanya berkait hal tersebut membenarkan, bahwa dalam menghadapi MT III yang notabene saatnya petani menanam palawija pihaknya sudak melakukan rapat dengan pihak penyedia pupuk Pusri. ”Yakni, dengan Kepala Gudang PT Pusri Kaliampo Pati, Mas Dimas Putro Ariyanto, tentang berapa kekurangan ketersediaan pupuk yang harus dipenuhi,”ujarnya.

Hamparan tanaman padi muda dan persiapan tanam yang dilakukan petani di Pati dengan mengolah lahannya untuk ditanami padi pada musim tanam (MT) III.

Memasuki MT III, lanjutnya, memang benar pihaknya mengajukan permintaan tambahan alokasi pupuk ke Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah sebanyak 6.000 ton dan harapannya bulan Agustus ini bisa mendapatkan tambahan. Hal tersebut mengingat, musim kemarau saat ini adalah masuk katagori kemarau basah, sehingga para petani tidak hanya semata-mata menanam palawija yang berlangsung di lahan tadah hujan, utamanya di Pati selatan.

Akan tetapi di sisi lain, masih banyak juga petani yang menanam padi, dan bahkan saat ini masih ada yang baru saja mulai, sehingga untuk kebutuhan pupuk memang harus tersedia. Tanam padi tersebut masih dilakukan para petani, karena menurut perhitungan mereka saat kemarau basah seperti sekarang memang diprediksi masih akan ada hujan.

Menjawab pertanyaan, Muhtar Effendi menambahkan, untuk panenan padi pada MT II yang kini sudah berakhur tetap menjadikan padi surplus beras. ”Sebab, produksinya mencapai kisaran antara 290.000 s/d 300.000 ton setara beras, sehingga sampai pada musim penghujan mendatang stok kebutuhan pangan di Kabupaten Pati tetap am,an, apalagi jika nanti ditopang pada panenan padi MT III Oktiber atau awal November mendatang,”imbuhnya.

Previous post Rancunya Informasi dan Mentalitas Netizen di Tengah Pandemi
Next post Peringati Hari Jadi Ke-697 Pati; Ini Kondisi Situs Kadipaten Parang Garudo

Tinggalkan Balasan

Social profiles