Berdasarkan Survey Jogo Tonggo, Kurangdari 50 Persen Tidak Pakai Masker

SAMIN-NEWS.COM, PATI – Sejak bulan Maret lalu kita dihadapkan dengan infeksi virus corona. Virus ini telah menyebabkan terjadinya perubahan pola perilaku kebiasaan baru. Namun demikian, membutuhkan usaha bersama dari pemangku kepentingan maupun oleh masyarakat luas.

Penanganan pemberantasan wabah pandemi Covid-19 merupakan usaha sadar bersama. Yaitu, dengan menaati beberapa aturan yang lebih kita kenal dengan istilah protokol kesehatan covid-19. Protokol tersebut berupa pemakaian masker, dengan cuci tangan pakai sabun ataupun hand sanitizer, tidak berkerumun dan lain sebagainya.

Akan tetapi, penerapan pemakaian masker oleh masing-masing individu saat ini masih belum mencapai target harapan oleh pemerintah. Pasalnya, masih juga belum ada kesadaran penuh dalam menerapkan kebijakan tata aturan yang dianjurkan oleh pemerintah setempat.

“Berdasarkan hasil survei jogo tonggo di masing-masing desa itu ya mas, untuk ketaatan masyarakat menggunakan masker masih rendah. Ketaatan pemakaian masker tidak ada 50 persen, itu dari analisa survey jogo tonggo,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Pati Edy Siswanto kepada Saminnews, Selasa (4/8/2020).

Virus corona desease ini merupakan virus yang tak kasat mata. Tidak bisa dilihat dengan mata telanjang tanpa bantuan alat. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang tidak percaya dengan hadirnya virus Covid-19. Jika, kemungkinan terlihat, bisa jadi pola pikir masyarakat akan berbeda pula terhadap penyikapannya. Yaitu dengan menjaga kebersihan, menjaga jarak aman (physical distancing) maupun secara sadar memakai masker.

“Kalau dalam bahasa tentara itu virus ini adalah musuh. Tapi musuh yang tidak kelihatan. Jadinya, terus terang banyak yang tidak percaya. Ini (mungkin) buatan pemerintah, tapi nyatanya tidak di negara Indonesia yang menghadapi wabah,” terangnya.

“Siapa sih yang mau dihadapkan dengan kondisi wabah seperti ini. Barangkali tidak akan ada yang mau. Karena, hampir semua negara mengalaminya (wabah),” lanjut Edy Siswanto.

Dengan demikian, usaha secara sadar sungguh-sungguh dari semua pihak bisa memutus mata rantai persebaran covid-19. “yaitu tadi dengan harapannya semua bisa menerapkan protokol kesehatan. Memakai masker, rajin cuci tangan maupun menjaga jarak atau physical distancing itu. Ya itu tadi kunci melawan musuh tanpa terlihat oleh mata,” tandasnya.

Previous post Tiga Paket Pekerjaan Jalan yang Lelang Ulang Mulai Dibuka Penawaran
Next post 59 Persen Anak Didampingi Ibunya pada saat Pembelajaran Dimasa Pandemi

Tinggalkan Balasan

Social profiles