Lampu pengatur lalu lintas (bangjo) di ujung barat Jalur Lingkar Selatan (JLS) Pati, di Desa Sokokulon, Kecamatan Margorejo, kini dalam kondisi rusak dan mati karena dihantam alat berat yang tengah mengerjakan proyek di lokasi sama.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI – Tidak profesionalnya sebagai operator alat berat jenis ekskavator akhirnya merugikan banyak pihak, terutama para pengguna jalan yang harus saling serobot dan saling mendahului. Sebab, fasilitas lampu pengatur lalu lintas tidak berfungsi, karena selain rusak pada bagian tiang, nyala lampunya juga mati.
Tidak hanya itu, rampu petunjuk arah dan ujung median ruas JLS pada lajur tengah dari timur juga mengalami kerusakan, karena dihantam alat berat ketika melintas hendak masuk ke lokasi proyek. Padahal, jika alat berat tersebut datang dari timur dengan mengambil rute JLS seharusnya tidak perlu melintas di ruas jalan itu.
Sebab, kata beberapa pemerhati fasilitas publik, dari lajur itu operator alat berat bisa mengambil posisi belok kanan masuk akses jalan nasional Pati-Kudus. Sehingga pada bagian ujung batas akses jalan beton bisa memutar ke kanan masuk ke sisi selatan menuju lokasi proyek dari sebelah timur, karena pintu lokasi proses ada posisi itu.
Sebaliknya, jika alat berat itu datang dari barat, setelah masuk pada akses ujung JLS seharusnya juga tidak perlu mengambil posisi ke kanan. ”Sebab, jika hal itu dilakukan maka operator alat berat jika hendak menepi ke kiri akan terhalang kendaraan lain dari arah sama hendak belok kanan, dan jika itu kendaraan besar pasti akan memakan sebagian badan jalan,”ujar salah seorang di antara mereka, M Hadi (47).
Yang bersangkutan secara khusus melakukan pengeckan ke lokasi, karena selain alat berat menghantam lampung pengatur lalju lintas juga padamnya listrik PLN pada jaringan tersebut. Untuk listrik PLN, masih kata dia, karena memang ada pelaksanaan pekerjaan pemasangan jaringan kabel, tapi kerusakan lampu pengatur lalu lintas belum ada tanda-tanda akan diperbaiki.
Jika hal itu sampai berlarut-larut, maka yang membahayakan pengguna jalan di uju g JLS tersebut adalah pada malam hari. ”Sebab, arus lalu lintas di ruas jalan nasional Pati-Kudus utamanya kendaraan truk dari barat tetap harus masuk ke ruas JLS, belum lagi yang datang dari ruas JLS (timur) hendak ke barat,”katanya.
Salah seorang personel Dinas Perhubungan Kabupaten Pati, Harsono, ketika ditanya berkait hal tersebut tidak mengelak adanya kejadian tersebut. Pihak rekanan yang mengerjakan proyek di sekitar tempat kejadian sudah melapor ke pihaknya, dan menyatakan kesanggupannya untuk memperbaiki kerusakan lampu pengatur lalu lintas tersebut.
Mengingat sudah ada kesanggupan, maka pasti akan segera dilakukan perbaikan sehingga diharapkan fasilitas tersebut kembali dalam kondisi seperti semula. ”Karena itu kami tentu harus menunggu sampai selesainya pelaksanaan perbaikan dan lampu pengatur lalu lintas kembali berfungsi seperti semula.”(sn)